Sering Tak Disadari, 7 Sifat Ini Ternyata Diturunkan Faktor Genetik

Dalam diri seseorang, ternyata ada kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki karena faktor genetik. Menurut dari orangtua.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Des 2019, 19:05 WIB
Diterbitkan 03 Des 2019, 19:05 WIB
malas
ilustrasi tidur/Photo by Daria Shevtsova from Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang yang mengira bahwa keadaan genetik hanya terlihat secara fisik. Wajah yang mirip, bentuk mata yang sama atau jenis rambut serupa jadi beberapa contohnya.

Namun ternyata, ada juga sejumlah sifat dan kelakuan yang secara tidak sadar dipengaruhi faktor genetik.

Hal tersebut dikarenakan genetik memiliki kekuatan yang luar biasa di dalam tubuh manusia. 

Dilansir dari Toptenz, Selasa (3/12/2019), berikut adalah tujuh kebiasaan yang tak disadari mungkin dimiliki karena faktor genetik: 

1. Fobia

Ilustrasi Fobia (iStockphoto)
Fobia, Gangguan Kecemasan yang Memunculkan Rasa Takut Berlebihan Ini Bisa Disembuhkan (Ilustrasi/iStockphoto)

Banyak orang mungkin mengira bahwa fobia muncul dalam diri seseorang setelah mengalami suatu kejadian buruk yang tidak mengenakkan.

Namun, menurut sebuah studi yang diadakan di Emory University School of Medicine di Atlanta, fobia bisa diturunkan dari generasi ke generasi. 

Pengalaman bisa diturunkan dari leluhur, yang memungkinkan generasi selanjutnya mengalami fobia. 

Hal tersebut diketahui peneliti ketika menjadikan tikus sebagai bahan studi dan membuat mereka takut bunga sakura, dengan menggunakan kejutan listrik ketika mereka menciumnya.

Setelah mereka benar-benar takut dengan aroma bunga sakura, para peneliti kemudia membuat mereka berkembang biak. Keturunan merekakemudian memiliki ketakutan bawaan terhadap aroma bunga sakura, meskipun mereka belum pernah terpapar sebelumnya.

2. Pemilihan Pasangan

Ilustrasi Pacaran
Ilustrasi pacaran (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Ketika seseorang memilih pasangan, faktornya tak hanya dari ketertarikan secara fisik ataupun intelejen. Ternyata, tak hanya itu faktornya. Faktor genetik menjadi faktor lainnya. Lebih spesifik lagi, hal tersebut dinamakan histocompatibility complex (HMC)

Dalam penelitian terhadap 90 pasangan yang sudah menikah dan 152 pasangan acak lainnya, ditemukan bahwa pasangan tersebut memiliki MHC yang sangat berbeda.

Jika gen MHC tidak memiliki pengaruh mereka tidak akan menemukan perbedaan MHC dalam penelitian ini.

Alasan kita akan tertarik pada orang-orang dengan gen yang berbeda dapat ditemukan dalam evolusi: keragaman di antara pasangan menghasilkan anak-anak yang lebih sehat.

Karena itu, manusia cenderung berevolusi untuk mengejar pasangan yang berbeda dari diri sendiri.

Selain itu, MHC membantu menghentikan perkawinan sedarah karena kita akan merasa kurang tertarik pada orang yang memiliki gen serupa dengan kita. Jadi, genetika adalah alasan utama inses tidak umum (kecuali Anda tinggal di Westeros). 

3. Selera Musik

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Dalam sebuah studi yang melibatkan kurang lebih 4.000 pasangan kembar, ditemukan bahwa selera musik juga ternyata dipengaruhi secara genetik. 

Bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun, pengaruh genetik terhadap selera musik sekitar 55 persen. Sedangkan, untuk mereka yang berusia lebih dari 50 tahun, pengaruhnya sekitar 40 persen.

4. Kekerasan

Ilustrasi berkelahi 2
ilustrasi berkelahi 2

Para peneliti di Finlandia mengambil analisis genetik pada sekitar 900 penjahat.

Dari situ, mereka telah menemukan bahwa dua gen dikaitkan dengan orang yang melakukan kekerasan.

Orang yang miliki gen kekerasan, 13 kali lebih mungkin memiliki latar belakang kekerasan.

5. Adiksi

Ilustrasi narkoba
Ilustrasi narkoba. (Sumber Pixabay)

Kecanduan adalah salah satu hal terburuk yang dapat dialami manusia. Para ilmuwan telah menemukan pengaruh genetik dalam hal kecanduan.

Gen menyumbang lebih dari 50 persen kerentanan seseorang terhadap kecanduan narkoba, dan dengan tingginya penggunaan narkoba di Amerika sepanjang masa, kecanduan telah menjadi masalah besar.

Dokter akan dapat mengobati kecanduan dengan lebih baik jika mereka memahami tes genetika dengan lebih baik pula. Karena hanya sekitar lima persen dari dokter yang percaya pada kemampuan mereka untuk memahami tes. Jadi pada dasarnya, perawatan yang baik sulit ditemukan.

Lebih jauh lagi, genetika memiliki pengaruh pada mengapa seseorang akan mulai menggunakan narkoba. Misalnya, dengan tembakau, 75 persen kecenderungan seseorang untuk mulai merokok didasarkan pada genetika mereka, sementara 60 persen kemungkinan mereka menjadi kecanduan dan 54 persen kemampuan mereka untuk berhenti berdasarkan genetika.

Dengan demikian, genetika menyumbang presentase lebih besar dari faktor lingkungan dalam karakteristik kecanduan yang berbeda.

6. Kemampuan Berkendara

Kecelakaan Lalu Lintas dan Kecelakaan Mobil
Ilustrasi Foto Kecelakaan Mobil (iStockphoto)

Para peneliti telah menemukan varian gen tertentu yang membuat orang memiliki kemampuan buruk dalam mengemudi.

Orang dengan gen tersebut dinyatakan 30 persen lebih buruk pada tes mengemudi.

Jadi, tiga dari setiap sepuluh orang di jalan berpotensi membunuh Anda, karena kurangnya keterampilan mengemudi.

Alasan orang dengan gen jauh lebih buruk dalam mengemudi adalah, karena jumlah Brain-derived neurotrophic factor (BDNF) yang tidak tepat, yang merupakan protein di otak, dilepaskan.

BDNF membantu dalam mempertahankan memori dan sangat penting untuk komunikasi antara sel-sel otak.

7. Rasa Malas

Ilustrasi orang malas gerak
Ilustrasi orang malas gerak. (Sumber Flickr/daveynin)

Para peneliti menemukan gen kemalasan ketika mereka meneliti dua kelompok tikus.

Mereka membesarkan tikus yang paling aktif dan tikus yang paling tidak aktif.

Ketika generasi tikus itu tumbuh, hewan pengerat dengan orangtua yang aktif mampu berlari lebih lama, sementara keturunan dari induk yang kurang aktif berlari lebih sedikit.

Para peneliti memperhitungkan banyak faktor termasuk karakteristik fisik, sel-sel otot, tingkat mitokondria, dll.

Tetapi, mereka menemukan bahwa alasan terbesar untuk aktivitas dan ketidakaktifan mereka adalah karena sekitar 36 gen yang menyumbang motivasi mereka untuk berolahraga.

Jadi pada dasarnya, semua orang yang mengatakan tidak ada alasan untuk malas itu salah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya