Liputan6.com, New Delhi - Kasus penyelundupan manusia untuk dijadikan budak seks dalam skala internasional kembali terjadi. Korbannya pun masih wanita-wanita dari negara yang ekonominya lemah. Praktik prostitusi ini terjadi turun-temurun di India karena ada korban penyelundupan yang memulai bisnis prostitusi dengan gadis baru.
Dilaporkan BBC African Eye, Senin (16/12/2019), seorang survivor bernama Grace bercerita bagaimana ia dibawa ke New Delhi, India, karena dijanjikan sejumlah uang sebagai penari di India.
Janji awalnya adalah ia akan bekerja sebagai penari dengan gaji yang mumpuni. Begitu sampai di India ia malah diminta membayar uang akomodasi dan paspornya disita oleh seorang "madam".
Advertisement
Baca Juga
Total uang yang harus dia bayar ke madam adalah 270 ribu rupee. Cara pembayarannya hanya satu, yakni mencari uang di tempat bernama "kitchen" yang ternyata tempat lokalisasi. Waktu pertama kali datang ke "kitchen", Grace kaget kenapa tiba-tiba ada laki-laki yang bertanya harga.
"Saya pergi ke kamar mandi, lalu seseorang menghampiri saya dan berkata: berapa?" cerita Grace.
Ia bercerita saat itu si laki-laki sanggup membayar 1.000 rupee atau Rp 197 ribu (1 rupee = Rp 197). Padahal, utang yang harus dibayar Grace ke si madam adalah 270 ribu rupee (Rp 53 juta). Grace pun mencatat hasil tiap malam dari pekerjaannya serta utang yang dibayar. Dalam semalam ia bisa mendapat 2.000 - 3.000 rupee.
Kegiatan budak seks di India membuat para wanita hanya dianggap sebagai bahan jualan saja.
"Pertama kali saya ke sini saya melihat banyak sekali perempuan dipaksa ke pekerjaan seksual untuk memuaskan nafsu laki-laki Afrika yang tinggal di Delhi. Yang kamu lakukan adalah duduk dan kemudian seorang laki-laki datang dan memilih. Dia harus datang dan memilihmu seperti kamu belanja ke pasar dan membeli kentang," ujar Grace.
Selama berbulan-bulan, Grace terpaksa tinggal di sebuah kamar bersama empat gadis yang bernasib sebagai budak seks. Saat ada yang membawa klien di kamarnya, Grace harus tidur di ruang keluarga hingga aktivitas selesai.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Permintaan Saling Menjebak
Ada pula seorang pria yang berperan sebagai pemimpin di salah satu kitchen, yakni seorang pria Nigeria. Ia merekrut wanita dalam kasus perdagangan manusia ini dan menekan Grace untuk menjebak kenalannya agar datang ke Kenya.
Namun, Grace menolak untuk menjebak teman-temannya. Kepada Eddie, ia mengaku kehilangan kontak-kontaknya di Kenya dan lupa password Facebook miliknya.
"Kamu dibilangnya akan datang untuk menari," ujar Grace pada temannya via telepon. "Kamu akhirnya malah menjadi PSK," ia memperingatkan.
Untungnya, Grace tidak gentar ketika ditekan oleh Eddie yang mengancam akan mengadukan ke madam jika Grace tidak berhasil membawa gadis baru.
"Jangan mengatakan pada mereka India itu buruk. Kamu bukan pencipta mereka. Kamu tidak memegang takdir mereka. Yang berat itu di Kenya," ujarnya.
Eddie bahkan memperbolehkan Grace untuk "membudaki" perempuan yang ia bawa sehingga praktik PSK pun terus menjalar karena muncul mucikari baru.
Di antara para wanita-wanita yang menjadi korban perdagangan manusia. Sesama korban penyelundupan memanggil satu sama lain dengan sebutan sister. Lalu mucikarinya dipanggil "ibu". Dan ternyata ada juga "nenek", yang dulu membawa si "ibu" menjadi PSK di India.
Advertisement
Kembali ke Kenya
Grace berhasil pulang ke Kenya setelah hampir setahun hidup bagai mimpi buruk di India. Segala hal terkait visa dibantu oleh BBC untuk diselesaikan.
Pihak BBC pun mengkonfrontir sosok Eddie. Namun, pria itu berdalih melakukan perdagangan manusia.
Kepulangan Grace ke Kenya disambut gembira oleh keluarganya. Sebelum berangkat ke India, Grace berkata dirinya ingin menjadi penyanyi dan aktris. Si madam menolak memberi keterangan.
Ia berkata tidak ingin anak bayinya hidup susah seperti dirinya. Tak pernah terbayang usahanya untuk mengubah nasib di India malah menjadi mimpi buruk.