WHO: Jumlah Kematian Akibat Virus Corona Lebih Tinggi dari Perkiraan

WHO mengaku masih belum memahami betul mengenai Virus Corona COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Mar 2020, 11:16 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 11:16 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jenewa - Jumlah tingkat kematian Virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia dinyatakan lebih tinggi dari perkiraan. WHO menyebut tingkat kematian ada di angka 3,4 persen, naik dari sebelumnya, yaitu 2,3 persen.

"Secara global, sekitar 3,4 persen kasus COVID-19 yang dilaporkan telah meninggal," ujar pemimpin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip CNBC, Rabu (4/3/2020).

WHO juga sempat melaporkan tingkat kematian akibat Virus Corona bisa bervariasi antara 0,7 persen hingga 4 persen. Hal itu tergantung dari kualitas kesehatan tempat pasien dirawat.

WHO masih belum bisa paham betul karakteristik dari Virus Corona. Virus ini disebut berbeda dari influenza.

Direktur eksekutif program darurat kesehatan WHO Mike Ryan berkata Virus Corona tidak menular dengan cara seperti flu. Pihak WHO pun mengakui tidak sepenuhnya paham cara penularan.

"Di sini kita mendapati penyakit yang tidak punya vaksin, tak punya pengobatan. Kita tak memahami sepenuhnya penularannya, kita tak sepenuhnya paham kasus kematian," ujar Ryan yang menegaskan virus ini berbeda dari influenza.

Meski demikian, ia melihat ada perkembangan positif di berbagai negara yang melawan Virus Corona.

"Pada negara-negara yang telah melawan balik, di mana mereka telah melaksanakan tindakan kuat, kami telah dengan jelas melihat virus ini bisa ditekan," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Wilayah yang Belum Dipetakan

Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Virus Corona telah merenggut nyawa lebih dari tiga ribu orang sejak kemunculannya Desember lalu. Pada awal Maret ini, total orang yang tertular ada 91 ribu orang dan 48 ribu pasien sembuh.

Penyebaran yang luas membuat pemimpin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui bahwa saat ini dunia memasuki ke situasi yang tak dikenal.

"Kita berada di wilayah yang belum dipetakan," ujar Tedros seperti dilansir France24.

"Kita belum pernah melihat patogen pernapasan yang mampu menular di antara masyarakat, tetapi yang juga bisa diredam dengan tindakan-tindakan yang benar," ia menambahkan.

Jumlah tertinggi kasus Virus Corona berada di China, kemudian disusul Korea Selatan dan Italia.

Pemimpin WHO berkata Virus Corona bisa dilawan. Ia menyebut tiap negara perlu memiliki pendekatannya masing-masing dalam melawan Virus Corona dan dimulai dengan meredam penyebaran virus.

Di antara sekitar 60 negara yang melaporkan Virus Corona, lebih dari setengahnnya melaporkan hanya 10 kasus atau kurang.

"Sekitar delapan negara belum melaporkan kasus-kasus baru selama dua minggu dan telah mampu meredam penyebaran wabah," ujar Tedros.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya