116 Pasien Sembuh Corona COVID-19 di Korsel Kembali Dinyatakan Positif

Peneliti Korsel sedang mencari tahu mengapa ada 116 pasien sembuh Virus Corona (COVID-19) yang kembali positif.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2020, 10:16 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 07:30 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan memiliki tingkat kesembuhan yang sangat tinggi terhadap Virus Corona (COVID-19). Ada total 10.537 kasus di Korsel dan lebih dari 7.000 pasien berhasil sembuh. Namun, ada kasus pasien yang negatif justru kembali positif. 

Dilansir VOA Indonesia, Selasa (14/4/2020), pada Senin kemarin ada 25 kasus baru yang kembali "kambuh". Sedikitnya ada total 116 orang yang dinyatakan sembuh dari Virus Corona baru dan kembali teruji positif terjangkit virus tersebut, selama sepekan lalu. 

Fakta pasien-pasien yang teruji positif kembali ini menimbulkan kekhawatiran banyak pihak mengingat Seoul berencana melonggarkan kebijakan-kebijakan ketat yang ditujukan untuk mencegah penyebaran virus corona seiring makin menurunnya laju penambahan kasus baru. 

Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab munculnya kasus mengherankan ini. Namun, Jeong Eun-kyeong, Direktur Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) mengatakan, Virus Corona kemungkinan teraktifkan kembali, dan bukan karena para bekas pasien itu tertular kembali.

Para pakar lain mengatakan, uji yang keliru kemungkinan memainkan peranan, atau sisa-sisa virus itu masih ada dalam sistem tubuh pasien namun tidak bersifat menular atau membahayakan pasien itu sendiri dan orang-orang lain.

Jumlah kasus teruji kembali positif ini lebih dari dua kali lipat daripada pekan sebelumnya. Pekan sebelumnya, Seoul hanya melaporkan 51 kasus serupa.

Korea Selatan berencana akan mengirimkan 600.000 alat uji (test kit) Virus Corona ke AS, Selasa, pengiriman pertama yang dilakukan Seoul atas permintaan Presiden Donald Trump.

Para pejabat pemerintah Korea Selatan masih meminta warga negara itu untuk mematuhi aturan-aturan pembatasan sosial, meski mengisyaratkan bahwa kebijakan itu akan segera dilonggarkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kapan Virus Akan Berakhir? Berikut Hasil Survei

Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)

Survei di enam negara mengungkap prediksi kapan pandemi Virus Corona (COVID-19) akan berakhir. Berdasarkan survei 6.566 orang, rata-rata menyebut epidemi ini akan berakhir pada 17 minggu atau sekitar empat bulan.

Dilaporkan kantor berita Yonhap, tiap warga negara memiliki pandangan berbeda terkait kapan pandemi ini akan berakhir. Yang paling optimistis adalah warga China, mereka yakin pandemi selesai dalam sembilan minggu saja. 

Enam negara yang disurvei adalah Korea Selatan (1.043 responden), Amerika Serikat (1.119), China (1.057), Jerman (1.131), Italia (1.093), dan Inggris (1.123).

Warga AS berkata pandemi Virus Corona akan berakhir dalam 15 minggu, sementara warga Italia dan Inggris memprediksi situasi baru membaik pada 22 minggu. Kematian akibat COVID-19 di Italia adalah tertinggi di Eropa dan kematian di AS tertinggi sedunia.  

Survei ini dilaksanakan oleh agensi public relations dan marketing FleishmanHillard Inc. secara online.

Jawaban responden terkait prediksi kapan epidemi Virus Corona COVID-19 berakhir:

1. China: 9 minggu

2. Amerika Serikat: 15 minggu

3. Korea Selatan: 17 minggu

4. Jerman: 17 minggu

5. Italia: 22 minggu

6. Inggris: 22 minggu

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya