Liputan6.com, Jakarta Korea Selatan masih terdepan dalam penangangan Virus Corona (COVID-19). Total kasus baru di negeri K-Pop itu juga menunjukan tren penurunan dan angka sembuhnya tinggi.
Per Minggu (12/4/2020), otoritas kesehatan Korea Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan 32 kasus saja. Total kini ada 10.512 kasus Virus Corona dan 7.368 pasien sembuh, demikian seperti dikutip dari AP News.
Advertisement
Baca Juga
Maka, secara persentase 70 persen pasien virus ini sembuh di Korsel, sementara yang meninggal adalah 2 persen. Ini berarti persentase kematian di Korsel lebih rendah dari rata-rata dunia yakni sekitar 6 persen.
Data situs resmi CDC Korsel menunjukan hari ini ada penambahan 3 kasus meninggal di Korsel, sementara angka sembuh 125 orang. Hingga kini, ada 490 ribu orang yang sudah dites Virus Corona di Korsel.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Ganglip berkata penurunan jumlah kasus baru di negaranya berkat social distancing yang sukses. Meski begitu, ia meminta masyarakat jangan melonggarkan kewaspadaan.
CDC Korsel menampilkan data Virus Corona dengan transparan dan sederhana sehingga gampang dilihat oleh masyarakat seluruh dunia. Persentase pasien di tiap daerah juga tersaji dengan baik.
Di situs CDC, kasus tertinggi di Korsel berasal dari Daegu yakni 64,84 persen. Kasus di ibu kota Seoul sebanyak 5,73 persen dan di Busan 1,2 persen.
Kasus impor Virus Corona di Korsel juga mengalami kenaikan. Tercatat, ada total 376 kasus atau 3,58 persen yang terdeteksi di bandara.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kematian Akibat Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat Tertinggi Sedunia
Amerika Serikat (AS) kini berada di posisi pertama yang mencatat jumlah kematian tertinggi akibat Virus Corona (COVID-19). Totalnya ada 20.602 kasus kematian.
Dengan ini, AS mengalahkan China dan Italia yang sebelumnya memilik jumlah kematian tertinggi di dunia. Secara keseluruhan, ada 108 ribu kasus kematian akibat Virus Corona di dunia.
Meski demikian, secara persentase tingkat kematian AS masih rendah. Berdasarkan peta Gis And Data per Minggu pagi (12/4/2020), tingkat kematian Virus Corona di AS hanya 3,8 persen.
Angka 3,8 persen lebih rendah dari rata-rata persentase kematian dunia yang saat ini sebesar 6,1 persen. Sebagai catatan, tingkat persentase kematian di Indonesia adalah sebesar 8,5 persen sehingga lebih tinggi dari rata-rata dunia.
Kasus AS lebih tinggi karena negara itu melakukan tes besar-besaran sehingga banyak kasus terdeteksi. Presiden AS Donald Trump berkata jumlah pengujian di AS adalah terbanyak di dunia.
Selain itu, setiap kasus kematian Virus Corona di AS dibuat sangat detail. Semua pasien meninggal yang positif Virus Corona masuk ke data kematian, meski penyebab kematiannya mungkin penyakit lain.
Ini berbeda dari negara lain yang tidak menghitung kematian akibat Virus Corona apabila si pasien sudah punya penyakit lain.
"Bila virus itu itu membuat kamu masuk ICU dan kemudian kamu terkena masalah jantung atau ginjal, beberapa negara mencatatnya sebagai masalah jantung atau ginjal, dan bukan kematian COVID-19," ujar Dr. Deborah Birx, Koordinator Respons Virus Corona Gedung Putih.
"Tujuan saat ini adalah bahwa jika seseorang meninggal dengan COVID-19, kita menghitungnya sebagai kematian COVID-19," lanjut Dr. Birx.
Advertisement