Liputan6.com, Buenos Aires - Argentina akan memperpanjang periode karantina nasional hingga 10 Mei 2020 dalam upaya untuk memerangi penyebaran Virus Corona, kata Presiden Alberto Fernandez.
"Kami telah berjalan jauh dan telah memenuhi beberapa tujuan yang awalnya kami tetapkan untuk diri kami sendiri, tetapi itu tidak berarti bahwa kami telah menyelesaikan masalah ini," ujar Fernández dalam pidato yang disiarkan televisi.
Advertisement
Baca Juga
Namun, Fernández melonggarkan beberapa pembatasan, dengan mengatakan warga Argentina akan diizinkan pergi di luar rumah pada siang hari tetapi harus tetap menjaga jarak, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (26/4/2020).
Gubernur di masing-masing provinsi di Argentina juga akan mengizinkan warganya untuk pergi keluar guna mencari bahan makanan.
"Kami ada di tengah-tengah pandemi yang menghancurkan dunia, tetapi di Argentina, tidak berbahaya seperti di bagian lain dunia," katanya.
Negara Amerika Selatan ini telah mencatat 3.780 kasus Virus Corona dengan 185 kematian, jumlah yang sedikit dibandingkan dengan negara tetangga, Peru, Chili, dan Brasil.
Simak video pilihan berikut:
Kasus Kematian Pertama di Argentina
Sebelumnnya, kasus kematian pertama di Argentina akibat Corona COVID-19 terjadi pada awal Maret lalu.
Otoritas Argentina mengonfirmasi kasus pertama Virus Corona COVID-19. Pasien merupakan seorang pria (43) yang pada Minggu 1 Maret kembali ke Buenos Aires usai mengunjungi Italia.
"Pria itu sempat berada di beberapa lokasi di Eropa, tetapi terutama di Italia, di wilayah utara," kata Menteri Kesehatan Argentina Gines Gonzalez dalam konferensi persnya, seperti dilansir Xinhua.
Dalam penerbangan kembali ke Argentina, ungkapnya, pria itu menempati kabin first class yang agak membatasi kontak langsung dengan orang lain.
Pria tersebut mengatakan kepada para petugas medis bahwa dirinya tinggal seorang diri dan tidak berinteraksi sosial baru-baru ini, sehingga kemungkinan bahwa dia telah menulari Virus Corona ke orang lain terbilang rendah.
Advertisement