Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkap isi perbincangan antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi lewat sambungan telepon. Kedua pemimpin negara melakukan perbincangan seputar pandemi COVID-19, termasuk WNI anggota Jamaah Tabligh yang dinyatakan positif Virus Corona di India.
Baca Juga
Advertisement
"Kedua pemimpin sepakat untuk menugaskan menteri luar negeri dari kedua negara untuk menindaklanjuti perbincangan tersebut," ujar Retno Marsudi saat menyampaikan press breafing bersama awak media lewat sambungan video pada Rabu (29/4/2020).
Saat ini tercatat 717 Jamaah Tabligh asal Indonesia berada di India. Dari jumlah tersebut, sebanyak 75 WNI dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 dengan rincian 44 orang sembuh dan 31 orang dalam kondisi stabil.
Â
"Perwakilan RI di India juga aktif memantau dari dekat dan berkoordinasi dengan otoritas India mengenaii keselamatan dan keamanan Jamaah Tabligh asal Indonesia," kayta Retno.
Dari ratusan Jamaah tabligh tersebut, sebanyak 216 di antaranya tersangkut kasus hukum di India dan telah dilaporkan kepada pengadilan setempat berkenaan dengan pandemi COVID-19.
Beberapa tuduhan pelanggaran yang dikenakan otoritas India kepada Jamaah Tabligh asal Indonesia antara lain, kelalaian menyebabkan penyebaran penyakit, tidak mematuhi aturan tentang epidemi, dan menolak mengikuti ketentuan pemerintah setempat terkait pengelolaan bencana.
"Perwakilan RI juga melakukan pendampingan hukum bagi mereka yang menghadapi masalah hukum," tegas Retno.
Dalam pernyataanya, Retno turut menyampaikan jumlah WNIÂ yang jadi anggota Jamaah Tabligh di berbagai negara.
"Ada 1.148 WNI Jamaah Tabligh di 13 negara. Beberapa di antara mereka sudah ada yang kembali dari Indonesia. Yaitu 8 orang dari Maroko kembali pada 26 April lalu. 6 WNI di Thailand, 5 WNI di Yordania."
Simak video pilihan berikut:
Kerja Sama Indonesia dan India di tengah Pandemi
Dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedubes India disebutkan bahwa Presiden Indonesia menghargai fasilitasi yang diberikan Pemerintah India atas pasokan produk farmasi ke Indonesia.
Perdana Menteri meyakinkannya bahwa India akan melakukan yang terbaik untuk mencegah gangguan pasokan produk medis atau komoditas lain yang diperdagangkan antara kedua negara.
Jokowi dan Modi juga membahas masalah yang terkait dengan warganya yang terdapat di masing-masing negara.
Kedua pemimpin negara sepakat bahwa tim mereka akan tetap berhubungan untuk memastikan semua fasilitasi yang memungkinkan dalam hal ini.
Perdana Menteri Modi juga menggarisbawahi fakta bahwa Indonesia adalah mitra maritim yang penting di lingkungan India yang luas, dan kekuatan hubungan bilateral akan membantu kedua negara dalam memerangi dampak pandemi.
PM Modi juga menyampaikan salam untuk Bulan Suci Ramadhan kepada Presiden Widodo dan kepada masyarakat Indonesia.
Advertisement