Rumah Duka di New York Simpan Jasad Diduga Pasien Corona COVID-19 Dalam Truk

Sebuah rumah duka di New York dilaporkan menyimpan jasad pasien Virus Corona COVID-19 dalam truk.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Apr 2020, 17:28 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 17:28 WIB
Ilutrasi Truk Panjang atau Lorry.
Ilutrasi Truk Panjang atau Lorry. (Source: Pinterest)

Liputan6.com, New York - Puluhan jasad telah ditemukan disimpan dalam truk-truk di New York, setelah orang yang lewat mengeluhkan bau tersebut.

Hingga saat ini, masih belum jelas apakah ini adalah korban dari pandemi Corona COVID-19. Namun para pejabat dan rumah duka setempat telah berjuang untuk mengatasi sejumlah besar korban tewas di New York, negara bagian yang paling parah terkena dampaknya di AS.

Melansir laman BBC, Kamis (30/4/2020), rumah pemakaman Andrew T Cleckley di Brooklyn telah menyewa truk dan memasukkan sekitar 50 jasad ke dalam truk pendingin.

Seorang pejabat yang dikutip secara anonim di New York Times mengatakan bahwa pendingin di rumah duka itu sudah berhenti bekerja.

Polisi pun kemudian dipanggil ke tempat kejadian dan menutup daerah itu. Sebuah truk berpendingin kemudian tiba.

Pekerja dengan pakaian pelindung kemudian terlihat di tempat kejadian.

"Mereka menyimpan jasad di van dan truk," kata pemilik gedung di sebelah New York Times.

"Mereka berada di atas satu dengan yang lain dalam kantong jenazah ... semua [kendaraan] itu penuh sesak."

Eric Adams, Presiden Borough Brooklyn, pergi ke tempat kejadian setelah keluhan terkait rumah duka muncul.

"Ketika situasi ini sedang diselidiki, kita seharusnya tidak menemukan apa yang kita ditemui sekarang, dengan truk-truk yang memenuhi jalan-jalan dan penuh dengan mayat," katanya kemudian kepada New York Daily News.

 Adams mengatakan mereka diberitahu oleh "orang-orang yang berjalan yang melihat kebocoran dan mendeteksi bau yang datang dari sebuah truk."

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Kewajiban Rumah Duka untuk Menjaga Jasad

FOTO: Kuburan Massal Korban Corona COVID-19 di New York
Pekerja yang mengenakan alat pelindung diri mengubur jenazah dalam parit di Pulau Hart, Bronx, New York, Amerika Serikat, Kamis (9/4/2020). Jenazah krban virus corona COVID-19 dikirimkan ke kuburan massal dengan kapal tongkang, lalu dimakamkan di parit besar. (AP Photo/John Minchillo)

Secara hukum, direktur pemakaman harus menjaga tubuh dalam kondisi aman yang mencegah infeksi sebelum mereka dikuburkan atau dikremasi. Rumah itu sejak itu dikutip oleh para pejabat kesehatan.

Lebih dari 18.000 orang telah meninggal di New York City saja, menurut data Universitas Johns Hopkins. Secara keseluruhan, AS memiliki lebih dari satu juta kasus yang dikonfirmasi dari Virus Corona COVID-19, lebih banyak dari negara lain mana pun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya