Jubir Vladimir Putin Positif Corona COVID-19, Kasus di Rusia Jadi Kedua Tertinggi di Dunia

Angka kasus Virus Corona COVID-19 di Rusia telah berada di posisi kedua di dunia setelah AS.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Mei 2020, 12:35 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 10:00 WIB
Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov.
Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov. (Shamil Zhumatov/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Moskow - Rusia telah mengkonfirmasi 232.000 kasus Virus Corona COVID-19. Angka ini telah menjadi yang tertinggi kedua di dunia setelah AS.

Dalam 24 jam terakhir, negara ini telah melaporkan 10.899 infeksi, dan sudah sepuluh hari berturut-turut angka itu berada di atas 10.000.

Di antara mereka yang terinfeksi adalah juru bicara Presiden Vladimir Putin Dmitry Peskov. Berita itu muncul sehari setelah Presiden Putin melonggarkan lockdown di negara itu. Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (13/5/2020). 

Dia adalah pejabat tinggi terbaru yang dinyatakan positif, setelah Perdana Menteri Mikhail Mishustin terlebih dahulu terinfeksi. 

"Ya, saya sakit. Saya menerima perawatan," katanya seperti dikutip sejumlah kantor berita.

Perdana Menteri Mishustin dinyatakan positif terkena Virus Corona jenis baru dua minggu lalu. Sejak itu, Menteri Kebudayaan Olga Lyubimova juga telah didiagnosis mengidap virus tersebut, demikian pula Menteri Konstruksi dan Perumahan Vladimir Yakushev dan salah satu wakilnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Aturan Pembatasan Sudah Dilonggarkan

Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan alat pelindung diri lengkap mengunjungi rumah sakit tempat pasien positif corona dirawat di Kommunarka, Moskow, Selasa (24/3/2020). Putin memberikan apresiasi kepada para dokter dan tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19. (Alexey DRUZHININ/SPUTNIK/AFP)

Pekerja pabrik dan konstruksi telah kembali bekerja pada hari Selasa, meskipun Putin memberi kebebasan bagi tiap daerah untuk menetapkan batasan tergantung keadaan setempat.

Meskipun jumlah kasus terkonfirmasi tinggi, jumlah kematian Rusia hanya 2.116.

Pejabat pemerintah mengatakan program pengujian massal di negara itu bertanggung jawab atas tingkat kematian yang rendah, tetapi banyak yang percaya jumlah bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

Moskow adalah pusat dari pandemi di Rusia. Kota itu melaporkan lebih dari setengah kasus negara itu dan lebih dari setengah total korban tewasnya.

Pekan lalu, Wali Kota Sergei Sobyanin memperpanjang penguncian ibukota hingga 31 Mei. Meskipun pekerja konstruksi dan industri sekarang harus kembali bekerja di kota, setiap orang harus mengenakan masker dan sarung tangan di toko-toko dan angkutan umum.

Warga masih tidak dapat meninggalkan rumah kecuali untuk berbelanja, bekerja atau berjalan-jalan dengan anjing, dan harus memiliki izin digital untuk bepergian.

Sobyanin sebelumnya memperkirakan bahwa ibukota mungkin memiliki lebih dari 300.000 infeksi - sekitar tiga kali dari penghitungan saat ini yang telah dikonfirmasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya