Liputan6.com, Jakarta - Ratusan gajah ditemukan mati misterius di Botswana, Afrika Selatan. Berdasarkan data pemerintah Botswana, jumlah gajah yang ditemukan mati, naik dari 154 ekor pada dua pekan lalu menjadi 275, sementara data yang beredar di media jumlahnya 360 kematian.Â
Kematian yang ganjil pada gajah-gajah itu pertama kali ditemukan pada Juni di wilayah Okavango Panhandle. Otoritas setempat mengatakan, sejak saat itu mereka berusaha menyelidiki penyebab kematian gajah.
Advertisement
Menurut otoritas terkait, kematian itu tidak disebabkan aksi perburuan liar, karena jasad gajah ditemukan dalam kondisi utuh.
"Tiga laboratorium di Zimbabwe, Afrika Selatan dan Kanada telah ditunjuk untuk memeriksa sampel yang diambil dari jasad gajah," kata Kementerian Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Konservasi, dan Pariwisata Botswana lewat pernyataan tertulisnya.
Dalam laporan yang disiapkan untuk pemerintah, kelompok konservasi Elephants Without Borders (EWB) mengatakan, hasil survei dari udara menunjukkan gajah-gajah dari berbagai usia terlihat sekarat. Organisasi itu menghitung 169 gajah mati pada 25 Mei, 187 ekor lainnya mati pada 14 Juni, demikian isi laporan tersebut.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kondisi Gajah yang Hidup
Namun, pimpinan EWB belum menanggapi permintaan yang disampaikan melalui telepon dan pesan singkat menyangkut laporan tersebut.
"Sebagian gajah-gajah yang kami amati terlihat lemah, lesu, dan kurus. Beberapa gajah lainnya terlihat mengalami disorientasi, sulit berjalan, dan menunjukkan tanda lumpuh di sebagian tubuhnya atau pincang," menurut laporan EWB, seperti dilansir Antara, Jumat (3/7/2020).
"Salah satu gajah yang diamati berjalan memutar membentuk lingkaran, ia tidak dapat mengubah arah jalannya meskipun telah dibantu oleh anggota-anggota kawanan gajah lainnya," tambah laporan itu.
Laporan EWB itu mencakup desakan kepada pemerintah untuk segera mengambil tindakan jika kematian gajah itu disebabkan oleh penyakit atau racun.
Keseluruhan populasi gajah di Afrika turun karena perburuan liar, tetapi jumlah satwa itu di Botswana naik dari 80.000 ekor pada akhir 1990-an jadi 130.000 ekor. Botswana merupakan rumah bagi sepertiga populasi gajah di Afrika.
Namun, gajah kerap dianggap sebagai gangguan bagi para petani karena kebun mereka kerap dirusak oleh hewan tersebut.
Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi mencabut larangan berburu satwa liar pada Mei tahun lalu, tetapi musim berburu yang berlangsung pada April tidak dapat mendatangkan banyak pemburu akibat larangan perjalanan terkait pandemi COVID-19. Larangan berburu itu sempat berlaku selama lima tahun di Botswana.
Advertisement