Liputan6.com, Jakarta- Pada 30 Juli 1976, Caitlyn Jenner, yang saat itu masih bernama Bruce Jenner, memenangkan emas dalam dasalomba putra di Olimpiade Montreal.
Terlahir sebagai pria, namun Bruce Jenner menyatakan secara publik bahwa dirinya telah menjadi transgender pada 2015 dan mengganti namanya Caitlyn Jenner.
Dikutip dari History.com, Rabu (29/7/2020), poin yang dicetak Caitlyn Jenner, yaitu 8.617, menjadikannya sebagai rekor dunia dalam acara tersebut pada saat itu.
Advertisement
Persiapan yang matang disebut sebagai rahasia kesuksesan Jenner. Sebagian besar pelatihan atlet dekatlet dilatih dengan atlet lainnya pada 1970.
Jenner pun juga dilatih bersama beberapa atlet terbaik dunia lainnya untuk masing-masing 10 acara dasalomba.
Kerja keras Jenner berhasil terbayar pada Olimpiade Montreal 1976.
Meskipun Nikolai Avilov, yang merupakan pemegang rekor dunia dan juara Olimpiade 1972 dari Uni Soviet, dianggap hampir tidak mungkin untuk dikalahkan pada saat itu.Â
Setelah hari pertama kompetisi tersebut, Jenner berhasil berada di posisi ketiga, dengan 35 poin dari kecepatan dan 17 poin di belakang saingannya.
Dengan semua perlombaan terbaik yang dijadwalkan untuk hari kedua, Jenner pun meyakini kemenangannya.
Ia mengatakan, "Jika saya berada dalam 150 poin dari pemenang setelah lima perlombaan, saya akan berlari dengannya."
Saksikan Video Berikut Ini:
Kompetensi Bersaing
Pada 30 Juli, lima kompetisi berikutnya yang diikuti Jenner berjalan persis seperti yang diharapkan, yaitu bagaimana ia berhasil berlari dengan efisien dalam jarak 110 meter, berada di kategori terbaik dalam olahraga lompat galah, melempar cakram dan tombak hingga berlari sejauh 300 meter terakhir dari 1.500 meter.
Ia kemudian mengambil putaran kemenangannya, sementara Avilov berada di posisi ketiga, hampir 300 poin di belakang Jenner.
Setelah berhasil mencapai kemenangannya, Jenner kemudian mendapatkan gelar tidak resminya sebagai "atlet terbaik dunia" dan muncul di film, hingga berbagai acara televisi dan lain-lainnya.
Advertisement