Ledakan Bom Mobil Jelang Perayaan Idul Adha di Afghanistan, 17 Orang Tewas

Sebuah insiden bom mobil meledak terjadi menjelang perayaan Idul Adha di Afghanistan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 31 Jul 2020, 10:09 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2020, 08:49 WIB
Bom Mobil Taliban Tewaskan Empat Orang di Afganistan
Suasana lokasi sehari setelah serangan di Kabul, Afghanistan (15/1). Menurut pejabat setempat, seorang pembom bunuh diri Taliban meledakkan kendaraan bermuatan bahan peledak pada Senin malam. (AP Photo/Rahmat Gul)

Liputan6.com, Kabul - Setidaknya 17 orang tewas di Afghanistan dalam ledakan bom mobil yang kuat di Provinsi Logar.

Ledakan itu terjadi menjelang gencatan senjata yang diumumkan oleh Taliban selama festival Idul Adha.

Mengutip laman BBC, Jumat (31/7/2020), Taliban telah membantah bertanggung jawab atas serangan itu, sementara ISIS belum berkomentar.

Serangan itu diyakini dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri, menurut informasi dari Dedar Lawang, juru bicara gubernur Logar, kepada kantor berita AFP.

Ledakan itu terjadi di dekat kantor gubernur dan di mana banyak orang berbelanja untuk persiapan Hari Raya.

"Teroris sekali lagi menyerang pada malam Idul Adha dan membunuh sejumlah warga negara kita," kata juru bicara kementerian dalam negeri Tariq Arian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Taliban Membantah

Tentara Afghanistan dalam perang melawan Taliban (AP/Rahmat Gaul)
Tentara Afghanistan dalam perang melawan Taliban (AP/Rahmat Gaul)

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan serangan itu "tidak ada hubungannya" dengan kelompok itu.

Sebelumnya, Taliban dan pemerintah Afghanistan telah menyetujui gencatan senjata tiga hari mulai Jumat, tepat pada hari pertama Idul Adha.

Ada harapan akan terjadinya gencatan senjata permanen tetapi pembicaraan damai telah tertunda karena pertukaran tahanan. Sebuah kesepakatan dibuat bahwa pemerintah akan membebaskan 5.000 tahanan Taliban dengan imbalan 1.000 personel keamanannya.

Pemerintah Afghanistan telah membebaskan lebih dari 4.400 tahanan Taliban. Sementara juru bicara gerilyawan mengatakan pada hari Kamis bahwa total 1.005 tahanan pemerintah kini telah dibebaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya