Menkes AS Tiba di Taiwan, Jadi Kunjungan Diplomatik Tingkat Tertinggi Sejak 1979

Liputan6.com, Taipei - Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar tiba di Taiwan pada Minggu 9 Agustus 2020, dalam kunjungan tingkat tertinggi oleh seorang pejabat Kabinet Amerika sejak putusnya hubungan diplomatik formal antara Washington dan Taipei pada 1979.

Mengutip laman Japan Times, Senin (10/8/2020), Beijing telah memprotes kunjungan Azar sebagai pengkhianatan terhadap komitmen AS untuk tidak melakukan kontak resmi dengan wilayah tersebut.

Hal ini lantaran China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, yang akan dikendalikan oleh kekuatan militer jika perlu.

Azar rencananya akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen, bersama dengan pejabat kesehatan selama kunjungan selama tiga hari yang bertujuan untuk menyoroti kerja sama dalam perang melawan Virus Corona COVID-19.

Sistem perawatan kesehatan yang dikelola pemerintah Taiwan telah dikreditkan dengan menjaga jumlah kasus Virus Corona jenis baru di bawah 500 dengan hanya tujuh kematian, meskipun lokasinya dekat dengan China -- tempat virus itu bermula.

Kantor Azar mengatakan akan mengadakan diskusi antar kedua pihak akan meliputi perihal COVID-19, kesehatan global, dan peran Taiwan sebagai pemasok peralatan dan teknologi medis.

Kunjungan Azar difasilitasi oleh pengesahan Undang-Undang Perjalanan Taiwan 2018, yang mendorong Washington untuk mengirim pejabat tingkat tinggi ke Taiwan setelah beberapa dekade di mana kontak semacam itu jarang terjadi dan dikirimkan dengan pengamanan untuk menghindari hubungan yang bergolak dengan Beijing.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

AS mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taiwan untuk menghormati Beijing, tetapi merupakan sekutu dan penyedia peralatan pertahanan terpenting bagi Taiwan. 

Sejauh ini, Azar adalah sekretaris kesehatan pertama yang mengunjungi Taiwan dan anggota Kabinet pertama yang berkunjung dalam enam tahun belakangan.

Pada 2014, administrator Badan Perlindungan Lingkungan Gina McCarthy mengunjungi Taiwan sehingga memicu protes dari Beijing.

China telah memutuskan kontak dengan Tsai atas penolakannya untuk mengakui klaim China atas pulau itu dan telah meningkatkan tekanan diplomatik, ekonomi dan militer terhadapnya, termasuk dengan memburu beberapa sekutu diplomatik yang tersisa dan mengecualikannya dari pertemuan internasional termasuk Majelis Kesehatan Dunia.

Hal itu, pada gilirannya, telah meningkatkan simpati bipartisan yang sudah cukup besar untuk Taipei di Washington dan mendorong langkah-langkah baru untuk memperkuat hubungan pemerintah dan militer.