Pekerjakan Kurir Macho di Masa Pandemi COVID-19, Restoran Sushi di Jepang Disorot

Sebuah restoran Sushi di Jepang menarik perhatian banyak orang setelah mereka memutuskan mempekerjakan binaragawan sebagai pelayan delivery untuk meningkatkan penjualan di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2020, 10:44 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2020, 09:50 WIB
Pengantar sushi
Sebuah restoran memanfaat binaragawan untuk mengantarkan barang dagangannya (Dok.YouTube/Demonstration of Delivery Macho

Liputan6.com, Jepang - Sebuah restoran sushi di Jepang telah menarik perhatian banyak orang setelah mereka memutuskan mempekerjakan binaragawan sebagai pelayan delivery, untuk meningkatkan penjualan di tengah pandemi COVID-19 saat ini.  

Ide layanan "delivery macho" ini muncul dari seorang chef berusia 41 tahun dan binaragawan Masanori Sugiura. Mereka memutuskan untuk menggabungkan dua profesinya setelah diberitahu bahwa teman-teman binaraganya tidak bekerja selama pandemi.

Melansir indianexpress.com, Jumat (11/9/2020), pemilik generasi ketiga dari restoran sushi 'Imazushi' di Anjo, Prefektur Aichi, Sugiura adalah salah satu binaragawan terbaik.

Menurut situs berita, para binaragawan juga akan melepas kemeja mereka dan berpose sesuai permintaan pelanggan saat melakukan pengiriman. Pengunjung juga bisa berfoto namun tetap dari jarak yang aman.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Berhasil Menarik Perhatian Masyarakat

Wabah Virus Corona COVID-19 diketahui paling memengaruhi industri perhotelan, dengan masyarakat yang masih ragu untuk makan di luar. "Saya memulai ini untuk bersenang-senang bersama dengan kelompok lima binaragawan yang dipilih secara khusus," kata Sugiura.

Koki, yang juga pernah menempati peringkat ketiga dalam kejuaraan dunia untuk binaraga Februari lalu, mempekerjakan sesama pesaingnya, yang bekerja di pusat kebugaran karena kehilangan pekerjaan selama pandemi.

Sesuai rencana, layanan pengiriman unik ini menarik perhatian banyak orang. Saat ini, Sugiura menerima sekitar 8-10 pesanan pada hari-hari sibuk dan telah mendapatkan keuntungan sekitar ¥ 1,5 juta (lebih dari Rp210 juta) dari layanan tersebut.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya