Liputan6.com, Brasilia- Negara Bagian Bahia di Brasil telah menandatangani Kesepakatan untuk menjadi lokasi dari uji coba klinis Fase 3 untuk vaksin Virus Corona COVID-19 buatan Rusia, Sputnik-V. Pihak berwenang Negara Bagian Bahia juga berencana untuk membeli 50 juta dosis vaksin dari Rusia itu untuk dipasarkan di Brasil.
Dilansir US News yang mengutip Reuters, Jumat (11/9/2020), Gubernur Negara Bagian Bahia, Rui Costa menerangkan bahwa perjanjian telah ditandatangani pada 8 September untuk melakukan uji coba klinis tersebut.
Baca Juga
Costa dalam pernyataannya juga menyatakan bahwa pemerintah federal Brazil harus berbuat lebih banyak untuk membangun kemitraan internasional dalam upaya membantu penelitian vaksin-vaksin Virus Corona COVID-19 yang sedang dikembangkan.
Advertisement
Segera setelah regulator kesehatan Brasil, Anvisa, menyetujui protokol untuk pengujian, Bahia akan menerima 500 dosis awal.
Meskipun uji coba klinis fase 3 belum selesai dilakukan, Rusia telah menyebut Sputnik-V sebagai vaksin Virus Corona COVID-19 pertama yang terdaftar di dunia.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kesepakatan Serupa dengan Negara Bagian Paraná
Sekretaris kesehatan negara bagian, Fabio Vilas-Boas mengatakan dalam pernyataannya, jika uji coba klinis vaksin Sputnik V yang diperkirakan mulai pada Oktober mendatang terbukti berhasil, maka Bahia akan memasarkan vaksin COVID-19 buatan Rusia di Brasil melalui pusat penelitian farmasi Bahiafarma.
Dalam pernyataan terpisah, sebuah sumber dari pemerintah Bahia mengatakan bahwa pihak berwenang di negara bagian itu berkomitmen untuk membeli 50 juta dosis Sputnik V.
Vaksin Sputinik V diketahui tengah dikembangkan oleh Institut Penelitian Gamaleya Moskow dan dipasarkan oleh Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).
Sebelumnya pada Agustus 2020, RDIF telah menandatangani perjanjian dengan Negara Bagian Paraná di Brasil untuk menguji dan memproduksi vaksin buatan Rusia tersebut.
Kepala Eksekutif RDIF, Kiril Dmitriev mengatakan dalam pernyataannya pada 10 September, "Satu lagi negara bagian besar di Brasil telah setuju untuk mendapatkan 50 juta dosis vaksin."
Namun, Kiril Dmitriev tidak menyebutkan lebih lanjut nama negara bagian tersebut dan mengatakan bahwa pengumuman akan datang pada Jumat 11 September.
Advertisement