Pabrik Masker Jadi Klaster Baru Penyebaran Corona COVID-19 di Korea Selatan

Pabrik masker di Seoul, Korsel, menjadi tempat penyebaran Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Sep 2020, 17:20 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 16:05 WIB
Ilustrasi Masker
Ilustrasi Masker (pixabay.com)

Liputan6.com, Seoul - Pabrik masker di Seoul, Korea Selatan, menjadi klaster baru penyebaran Virus Corona COVID-19. Sebanyak 52 orang sudah diminta untuk ikut tes.

Perusahaan ini berada di daerah Gangnam dan mendistribusi serta mengekspor masker wajah. Pemerintah khawatir tempat ini terancam jadi klaster besar.

Dilaporkan Yonhap, Selasa (15/9/2020), sebanyak 14 orang sudah dinyatakan positif. Namun, masih ada orang terekspos yang sedang menunggu hasil tes COVID-19.

Pemerintah kota Seoul menyebut penulasan massal di pabrik masker itu karena ada pekerja yang tak memakai masker dengan benar saat makan bersama. Ventilasi tempat kerja yang kurang bagus juga disebut sebagai pemicu penularan.

Selain klaster pabrik masker, Seoul juga merasakan dampak dari klaster gereja. Akibatnya, pemerintah meminta agar tempat-tempat ibadah melakukan kegiatan secara online.

Melonjaknya kasus COVID-19 di Seoul membuat pemerintah menerapkan pembatasan sosial selama dua minggu. PSBB di Seoul dan sekitarnya sedang dilonggarkan hingga dua pekan ke depan.

Berdasarkan data CDC Korsel, ada 121 kasus baru di Korsel pada hari ini. Sebanyak 30 kasus berasal dari Seoul. Jumlah itu menurun drastis ketimbang sebelum PSBB ketika kasus di Seoul meroket hingga 154 dalam sehari.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Satgas Covid-19: Walau Ada Vaksin, Belum Tentu Corona Berakhir

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengatakan pemerintah tengah berupaya mengembangkan vaksin Covid-19. Namun, hingga saat ini vaksin tersebut belum melewati uji klinis tahap 3.

Doni menyebut, keberadaan vaksin bukan penentu wabah Covid-19 berakhir. 

"Walaupun nanti ada vaksin, walaupun nanti ditemukan obat, belum tentu serta merta Covid-19 berakhir," katanya dalam acara Doa Perawat Untuk Negeri yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, pada Selasa 15 September 2020.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menegaskan belum ada satu pun ahli atau pakar virus di dunia yang bisa menentukan kapan Covid-19 berakhir. Penentu wabah virus SARS-CoV-2 berakhir adalah masyarakat.

"Masyarakat diharapkan menjadi garda terdepan untuk menghadapi  Covid-19," ujar dia.

Doni mengingatkan, masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah terpapar Covid-19. Bila ada masyarakat yang terjangkit Covid-19, jangan terburu-buru mendatangi rumah sakit

Infografis COVID-19 di Indonesia

Infografis Tingkat Kematian Covid-19 di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah
Infografis Tingkat Kematian Covid-19 di Indonesia Lampaui Dunia. (Liputan6.com/Abdillah
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya