Jatuh 76 Tahun Lalu, Pesawat Bomber AS Era PD II Muncul dari Gletser Mencair Islandia

Setelah jatuh 76 tahun yang lalu saat perjalanan menuju Inggris, ternyata pesawat bomber AS pada perang dunia II tersebut ditemukan muncul dari gletser yang mencair di Isafjordur Islandia.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2020, 10:27 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2020, 10:27 WIB
Pesawat bomber Amerika Serikat, Rockwell B-1 Lancer, saat persiapan jelang Operation Desert Fox, 1998 (Wikimedia Commons)
Pesawat bomber Amerika Serikat, Rockwell B-1 Lancer, saat persiapan jelang Operation Desert Fox, 1998 (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Isafjordur Pesawat Bomber AS dari era Perang Dunia II ditemukan muncul dari gletser yang mencair di Islandia karena perubahan iklim. Pesawat tersebut sebelumnya dinyatakan jatuh pada 16 September 1944 saat hendak melakukan perjalanan menuju Inggris.

Dikutip dari News Opener, Kamis (24/9/2020), pesawat bomber B-17 Flying Fortress menabrak gletser Eyjafjallajokull di Isafjordur Islandia. Sebelum kecelakaan itu terjadi, pesawat sedang terjebak dalam aliran angin dan jatuh kemudian tertimbun es.

Ajaibnya dalam kecelakaan tersebut, 10 awak pesawat selamat tetapi reruntuhan pesawat dibiarkan hingga tertelan oleh gletser. Sekarang pesawat tersebut kembali muncul karena gletser mulai mencair akibat pemanasan global. 

Saat muncul kembali, kondisi pesawat sudah hancur dan tercabik-cabik. Namun, bangkai pesawat tersebut masih dapat memberikan gambaran menarik mengenai masa lalu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penduduk Setempat Melihat Bangkai Pesawat Jadi Objek Wisata

Potret Moncong Pesawat Penyok Terjang Hujan Es
Pesawat penyok. (http://flightclub.jalopnik.com)

Penduduk setempat seperti mantan Wali Kota Isafjordur, Guomundur Gunnarsson, melihat bangkai kapal itu sebagai objek wisata dan menolak seruan untuk membersihkannya.

Lokasi bangkai pesawat tersebut juga menjadi hal yang menarik bagi para pendaki di daerah tersebut. Mereka mendaki ke bangkai kapal Amerika tersebut dan berfoto untuk dibagikan ke media sosial.

"Sejak saya mendengar tentang bangkai kapal itu, saya merasa gelisah. Saya merasa ceritanya menarik, dan begitu saya memberi tahu teman-teman saya tentang hal itu, mereka juga menjadi gelisah," imbuh Gunnarsson, seorang pendaki di sana.

Pada tahun 1996, Angkatan Udara AS akhirnya mengungkapkan kronologi detail di balik kecelakaan tahun 1944 itu. Pesawat bomber AS itu sedang menuju Inggris setelah mendarat di Bandara Keflavik untuk mengisi bahan bakar.

Namun, kondisi cuaca buruk di Islandia dan pesawat terjebak dalam aliran angin sebelum menabrak lapisan es. Untungnya, pesawat itu mendarat di atas salju lembut dan terus meluncur hingga tiba-tiba berhenti di tebing salju.

 

Awak Pesawat Sempat Melarikan Diri Sebelum Pesawat Terbakar

Pesawat bekas kecelakaan tahun 1973 yang kini jadi kawasan wisata di Islandia.
Pesawat bekas kecelakaan tahun 1973 yang kini jadi kawasan wisata di Islandia. (Source: Pinterest)

Beberapa awak terlempar ke salju melalui badan pesawat, sementara yang tersisa di pesawat berhasil melarikan diri sebelum pesawat itu terbakar.

Salah satu sayap pesawat robek dan mesinnya terbakar. Sementara itu, prajurit Amerika tidak tahu di mana mereka berada dan tidak dapat mengirim SOS ke Angkatan Udara AS.

Mereka memutuskan untuk meninggalkan gletser dan menuju ke sebuah lembah di mana mereka bertemu para petani di daerah Fljotshlio serta menerima pertolongan.

Otoritas AS kemudian melakukan dua ekspedisi ke gletser pada akhir bulan itu.

Yang pertama berhasil mencapai bangkai pesawat dan berhasil mengambil beberapa item darinya. Namun, kelompok kedua harus kembali tanpa mencapai lokasi.

Seiring waktu, gletser menelan pesawat, tetapi sekarang perlahan-lahan kembali terlihat karena pencairan yang disebabkan oleh pemanasan global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya