Bukan Donald Trump, Pemenang Nobel Perdamaian 2020 Diraih World Food Programme

World Food Programme menjadi pemenang Nobel Perdamaian 2020

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Okt 2020, 16:33 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 16:07 WIB
FOTO: Sektor Pertanian Melesat di Masa Pandemi COVID-19
Petani menanam padi di sawah kawasan Tangerang, Banten, Jumat (7/8/2020). PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q), bahkan secara y0y sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Oslo - World Food Programme (Badan Pangan Dunia) menjadi pemenang Nobel Perdamaian 2020, bukan Preisden AS Donald Trump seperti kabar yang beredar sebelumnya. Badan PBB tersebut dinilai berhasil menolong 1 juta orang dari kelaparan pada 2019. 

Pihak Nobel berkata WFP merupakan versi modern dari konferensi perdamaian. WFP dianggap sukses menolong banyak orang serta menjadi koordinator negara-negara PBB untuk terlibat melawan kelaparan.

WFP juga dianggap berhasil menyetop penggunaan kelaparan sebagai senjata perang. 

"Dengan penghargaan ini, Nobel berharap bisa menarik perhatian dunia kepada jutaan orang yang menghadapi kelaparan. World Food Programme memainkan peran kunci dalam kooperasi multilateral untuk memastikan keamanan pangan sebagai instrumen perdamaian," ujar komite Nobel, Jumat (9/10/2020).

Komite Nobel berkata memberantas kelaparan merupakan salah satu Sustainable Development Goals (SGDs) PBB, dan WFP merupakan instrumen utama untuk mewujudkan tujuan tersebut. 

Kinerja WFP yang ikut disorot Nobel adalah di negara-negara yang dilanda konflik, seperti Yaman, Nigeria, Burkina Faso, dan Kongo. 

Di tengah pandemi COVID-19, komite Nobel turut memuji semangat WFP untuk memastikan pangan tetap aman.

"Kinerja WFP untuk umat manusia adalah usaha yang semua negara di dunia seharusnya dapat endorse dan dukung," ucap komite Nobel. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya