19 Pelajar Tewas Saat Gempa, Pemilik Sekolah Meksiko Dipenjara 31 Tahun

Pengadilan Meksiko beri hukuman penjara 31 tahun terhadap seorang pemilik sekolah yang hancur karena gempa bumi, dan menewaskan 19 anak-anak serta 7 orang dewasa.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 15 Okt 2020, 16:52 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2020, 16:52 WIB
Gempa Dahsyat Melanda Meksiko, 61 Orang Tewas
Pemandangan bangunan yang runtuh usai dilanda gempa berkekuatan 8,2 SR di negara bagian Oaxaca, Meksiko (8/9). Menurut Presiden Meksiko, Enrique Peña Nieto sedikitnya 200 orang cedera dan puluhan lainnya meninggal dunia. (AFP Photo/Ronaldo Schemidt)

Liputan6.com, Meksiko City- Pengadilan Meksiko menjatuhkan hukuman penjara selama 31 tahun terhadap seorang pemilik sekolah yang hancur karena gempa bumi. Sebanyak 19 anak-anak dan 7 orang dewasa tewas tertimpa reruntuhan gedung sekolah dalam bencana gempa di Meksiko pada 2017.

"Kami mencapai keadilan bagi para korban!" ujar Jaksa Agung Mexico City, Ernestina Godoy Ramos melalui Twitter.

Sementara Monica Garcia Villegas, Kepala Sekolah Dasar swasta Rebsamen di Mexico City, dinyatakan bersalah atas pembunuhan tak disengaja (culpable homicide) dalam persidangan pada September 2020, seperti dikutip dari AFP, Kamis (15/10/2020).

Selain itu, sumber dari pengadilan yang enggan disebut namanya mengungkapkan ke AFP bahwa pengadilan juga memerintahkan Villegas untuk membayar dana ganti rugi sebesar 11,5 juta peso (Rp 7,9 miliar) kepada para keluarga korban. 

"Kami, para pengacara dan korban yang kami wakili, merasa puas," ungkap Fernando Castillo, seorang pengacara yang juga keluarga korban. 

Saksikan Video Berikut Ini:

Pihak Terdakwa Bersikeras Tak Bersalah dan Ajukan Banding

Gempa Meksiko
Sebuah mobil yang hancur tertimpa bangunan setelah gempa mengguncang Kota Meksiko (19/9). Gempa terjadi tepat 32 tahun sejak gempa dahsyat menewaskan ribuan orang di Mexico City pada 1985. (AFP Photo/Alfredo Estrella)

Namun, pengacara Villegas masih bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah dan berencana mengajukan banding atas vonis tersebut.

Villegas diketahui sempat menjadi buron hingga setahun lebih, sebelum akhirnya ditangkap oleh pihak berwenang setelah terungkap membangun sebuah apartemen besar di atas ruang-ruang kelas. 

Berat dari apartemen tersebut diperkirakan menyebabkan runtuhnya gedung sekolah tersebut. Sekolah itu menarik perhatian dunia pada jam-jam awal setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,1 melanda Meksiko pada 2017. 

Para aktivis setempat menyebutkan bahwa pemotongan biaya oleh perusahaan-perusahaan konstruksi, ditambah dengan korupsi dan ketidakmampuan pihak berwenang setempat, berkontribusi pada runtuhnya bangunan-bangunan di Meksiko dalam gempa tersebut, yang menewaskan setidaknya 369 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya