Update 22 Oktober: 41,1 Juta Kasus COVID-19 di Dunia, Prancis Tembus 1 Juta

Kasus COVID-19 di Eropa terus meningkat. Prancis dan Spanyol mencatat total 1 juta kasus.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Okt 2020, 10:53 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2020, 10:53 WIB
Polisi Prancis Razia Warga Berkeliaran Saat Lockdown
Polisi menyisir area lapangan Esplanade du Trocadero dekat Menara Eiffel saat lockdown di Paris, Prancis, Rabu (18/3/2020). Sampai Selasa (17/3/2020), Prancis memiliki 6.633 kasus virus corona COVID-19 dengan 148 kematian. (Ludovic MARIN/AFP)

Liputan6.com, Paris - Kasus COVID-19 di seluruh dunia terus meningkat seiring melonjaknya kasus di Eropa. Terkini, kasus di Spanyol dan Prancis sudah tembus satu juta.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Kamis (22/10/2020), ada tujuh negara yang sudah tembus satu juta kasus.

Tujuh negara dengan kasus COVID-19, yakni: Amerika Serikat (8,3 juta kasus), India (7,6 juta), Brasil (5,2 juta), Rusia (1,4 juta), Argentina, Spanyol, Prancis (1 juta).

Sisa tiga negara lain yang masuk 10 besar adalah Kolombia (981 ribu), Peru (874 ribu), dan Meksiko (867 ribu).

Datangnya gelombang baru di Eropa mengubah secara drastis peringkat kasus COVID-19. Sebelumnya, 10 besar didominasi oleh negara-negara berkembang.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Keadaan Timur Tengah dan China

China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 terlihat dipajang dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Di Timur Tengah, kasus tertinggi masih berada di Iran dengan total 545 ribu kasus. Selanjutnya, ada Irak dengan total 545 ribu kasus.

Kasus di China tampak tetap stabil di kisaran 90 ribu meski Eropa mengalami gelombang baru. Pekan lalu, China mengetes jutaan orang di Kota Qingdao, tetapi tak ada lonjakan kasus.

Secara keseluruhan, ada 1,1 juta pasien meninggal dunia akibat COVID-19. Angka meninggal tertinggi berasal dari AS (222 ribu), Brasil (155 ribu), dan India (115 ribu).

Tiga negara itu juga mencatat angka kesembuhan tertinggi. Pasien sembuh terbanyak berasal dari India (6,7 juta).


Vaksin COVID-19 di Amerika Serikat Baru Tersedia April 2021

Presiden Donald Trump
Presiden Donald Trump melemparkan masker dari atas panggung ke kerumunan pendukung saat berkampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, Senin (12/10/2020). Donald Trump kembali berkampanye untuk pertama kalinya sejak dia mengumumkan diagnosis COVID-19. (AP Photo/Evan Vucci)

Rakyat Amerika Serikat diperkirakan baru bisa mendapat akses vaksin COVID-19 pada April 2021. Janji itu diberikan oleh Menteri Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat AS Alex Azar.

Sebelum April 2021, vaksin hanya tersedia untuk kelompok tertentu, seperti petugas medis dan orang-orang dalam kategori rentan seperti warga lansia. 

"Pada akhir Maret atau awal April, bakal ada cukup vaksin bagi seluruh rakyat Amerika yang ingin mendapat vaksinya," ujar Azar seperti dikutip Time, Kamis (22/10/2020).

Dua kandidat vaksin COVID-19 yang hampir menyelesaikan uji klinis di AS aalah buatan Pfizer dan Moderna.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya