1 Korban Teror di Nice Prancis Tewas Dipenggal

Kasus pemenggalan kembali terjadi di Paris, Prancis.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Okt 2020, 17:36 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2020, 17:01 WIB
[Bintang] Kasus Pembunuhan Anak dalam Kardus Kembali Membawa Duka
Ilustrasi Kasus Pembunuhan Anak dalam Kardus Kembali Membawa Duka | via: guardianlv.com

Liputan6.com, Nice - Seorang wanita dipenggal di gereja Notre-Dame di Nice, Prancis. Aksi ini diduga dilakukan teroris.

Dilaporkan BBC, Kamis (29/10/2020), totalnya ada tiga orang meninggal. Salah satunya adalah penjaga gereja.

Ada satu perempuan yang kepalanya dipenggal di serangan gereja ini. Beberapa orang lain terluka.

Wali Kota Nice Christian Etrosi menyebut kejadian sebagai serangan teroris dan Islamofasisme.

Etrosi turut berkata pelaku berkali-kali meneriakan takbir di TKP. Pemerintah Prancis meminta agar masyarakat menghindari area gereja tersebut yang berada di pusat kota French Riviera.

France24 menyebut pelaku terluka dan dibawa ke rumah sakit. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pelaku Ditangkap

Pembunuhan Vila Kapuk Mas, Pakar: Pelaku Rapi Eksekusi Korban
Ilustrasi garis polisi. Foto: Ist/Kriminologi.id

Pelaku sudah ditangkap. Jaksa anti-teror nasional Prancis sudah turun tangan.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmann sedang melakukan pertemuan krisis di Paris.

Perdana Menteri Jean Castex mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang korban. Saat itu, PM Castex sedang mengurus lockdown.

"Ini adalah tantangan yang sangat serius yang menyerang negeri kita," ujarnya.

Pemenggalan Guru

Kecam Pemenggalan Guru, Ribuan Warga Prancis Demo
Orang-orang berkumpul di alun-alun Republique, satu dengan poter bertuliskan "Saya Samuel" untuk demonstrasi di Paris (18/10/2020). Samuel Paty dipenggal pada hari Jumat di Conflans-Sainte-Honorine oleh seorang pengungsi Chechnya. (AP Photo/Michel Euler)

Sebelumnya, teroris di Paris memenggal kepala seorang guru di tengah jalan. Guru bernama Samuel Paty itu diserang teroris karena membahas kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam kasus itu sebagai kasus serangan Islam radikal.

Sikap Macron menyulut emosi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pemimpin Turki lantas menyuruh agar memboikot produk-produk Prancis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya