Netizen Indonesia dan Arab Serukan Boikot Produk Prancis Akibat Kartun Nabi

Netizen Indonesia dan Arab mengajak memboikot produk Prancis karena kontroversi Presiden Prancis Emmanuel Macron.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Okt 2020, 18:33 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 14:39 WIB
Kasus Kematian Corona di Prancis
Orang-orang tampak beraktivitas di area Istana Trocadero tak jauh dari Menara Eiffel di Paris, 10 Juli 2020. Jumlah kematian terkait corona di Prancis naik menjadi 30.004, sementara jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit atau di ICU terus turun pada Jumat (10/7). (Xinhua/Gao Jing)

Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron tetap mendukung kebebasan berekspresi terkait kontroversi kartun Nabi Muhammad SAW di negaranya. Macron berargumen bahwa prinsip negaranya adalah mendukung kebebasan berpendapatan.

Ucapan Macron dikritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia menyebut kesehatan mental Macron perlu diperiksa serta mengajak boikot produk-produk Prancis. 

Ajakan Erdogan direspons oleh netizen dari Arab maupun Indonesia. Anggota komisi I DPR Fadli Zon turut mendukung adanya boikot produk Prancis. 

Akademisi Mesir Fadel Soliman yang cukup terkenal di Twitter turut mengajak boikot. Dengan sedikit humoris, ia mengajak agar boikot barang Prancis jika ingin turun berat badan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Mulai Ada Gelombang Boikot di Mesir dan Kuwait

Presiden Prancis Emmanuel Macron (AP/Phillipe Wojazer)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (AP/Phillipe Wojazer)

Foto yang berisi brand Prancis juga tersebar luas di kalangan netizen Indonesia yang mendukung boikot. 

Netizen-netizen turut menyebar foto boikot produk Prancis yang sudah terjadi. 


Wajah Presiden Prancis Diinjak di Restoran Kuwait

Kecam Pemenggalan Guru, Ribuan Warga Prancis Demo
Seorang demonstran memegang bendera Prancis dengan slogan "Freedom of Speech" selama demonstrasi di Paris (18/10/2020). Pembunuh Samuel merupakan pria kelahiran Moskow berusia 18 tahun yang ditembak mati oleh polisi. (AP Photo/Michel Euler)

Netizen lain menunjukan video yang menampilkan wajah Presiden Macron diinjak-injak di sebuah restoran di Kuwait. 

Foto Macron tampak ditempel di lantai. 


Eropa Dukung Macron

Dihadiri Kanselir Jerman, Mercedz-Benz Siap Luncurkan Mobil Listrik
Kanselir Jerman Angela Merkel berpidato dalam acara peluncuran pabrik baterai Accumotive di Kamenz, Jerman (22/5). (AP Photo/Jens Meyer)

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen resmi mendukung Prancis dan Emmanuel Macron. 

Jerman juga menyatakan "solidaritas" dengan Macron, dengan juru bicara pemerintah Steffen Seibert menyebut pernyataan itu "memfitnah" dan "sama sekali tidak dapat diterima" dan menteri luar negeri Heiko Maas menyebut serangan pribadi Erdogan sebagai "titik terendah".

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga mengatakan bahwa Belanda "berdiri teguh dengan Prancis dan untuk nilai-nilai kolektif Uni Eropa", sementara Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte juga menyatakan "solidaritas penuh" dengan Macron.

"Penghinaan pribadi tidak membantu agenda positif yang ingin dikejar Uni Eropa dengan Turki," tulisnya di Twitter.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya