Liputan6.com, Washington, D.C. - Donald Trump masih menolak mengaku kalah di pemilu Amerika Serikat. Hingga kini, ia belum memberi ucapan selamat kepada Joe Biden.
Sikap Trump ternyata didukung oleh Ketua Senat AS Mitch McConnell dari Partai Republik. Senator McConnell juga enggan memberi ucapan selamat ke Biden dengan dalih kemenangannya belum resmi.
Advertisement
Baca Juga
"Tentunya, belum ada negara bagian yang mensertifikasi hasil pemilihan mereka," ujar Mitch McConnell seperti dilansir Business Insider, Selasa (10/11/2020).
Ia ogah memberi selamat ke Joe Biden karena menyebut Donald Trump masih berhak memeriksa dugaan kecurangan.
Senator McConnell berkata hitung ulang sudah dilancarkan di setidaknya dua negara bagian. Menurutnya, bakal ada lima negara bagian yang akan ditangani secara hukum.
"Kami memiliki setidaknya satu atau dua negara bagian yang sudah siap untuk recount, dan saya percaya presiden akan melakukan tantangan hukum di setidaknya lima negara bagian," ujarnya.
Dua daerah yang sudah diminta recount adalah Georgia dan Wisconsin yang dimenangkan Joe Biden dengan margin tipis, yakni masing-masing 11.000 dan 20.000 suara.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sindir Demokrat yang Menolak Donald Trump
Presiden Donald Trump dikritik karena belum mau mengaku kalah. Namun, Mitch McConnell menyindir bahwa Partai Demokrat sendiri terus menolak mengakui Donald Trump sebagai presiden selama empat tahun terakhir.
"Mari jangan memberikan kuliah terkait bagaimana presiden harus cepat-cepat dengan gembira menerima hasil awal pemilu dari karakter-karakter yang sama yang baru saja menghabiskan empat tahun menolak menerima validitas pemilu sebelumnya," ujar Mitch McConnell.
Pada September 2019, mantan capres Hillary Clinton masih menyebut Donald Trump sebagai presiden tidak sah.Â
Sementara, senator senior dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, menyebut bahwa Joe Biden telah menang dengan sah.Â
"Pemimpin (Partai) Republik harus dengan jelas mengecam retorika presiden dan bekerja agar memastikan ada transfer kekuasaan yang damai," ucap Senator Schumer.
Sudah ada anggota Partai Republik yang memberi selama ke Biden, namun hanya sedikit. Mayoritas masih bungkam atau mendukung keputusan Donald Trump.
Advertisement
Bukan Sengketa Pemilu AS, Kisruh Politik Amerika karena Donald Trump Tak Mau Kalah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih belum mengaku kalah di pemilu AS 2020. Tim kampanye Trump sedang melancarkan berbagai gugatan di beberapa negara bagian.
Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada Nur Rachmat Yuliantoro menilai kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat sudah aman. Ia menegaskan kegaduhan yang terjadi hanya karena Trump tak mau kalah. Â
"Tidak ada 'sengketa pemilu AS' antara Biden dan Trump. Yang ada adalah Trump yang mengatakan akan membawa penghitungan suara yang dia nilai tidak adil ke pengadilan," ujar Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM itu kepada Liputan6.com, Senin 9 November 2020.
"Saya kira lebih ke dia (Donald Trump) tidak mau kalah saja," imbuhnya.Â
Nur Rachmat menyorot retorika Trump yang meminta agar hitung suara dihentikan di negara bagian yang Joe Biden unggul. Tetapi, dia tak meminta hal serupa di daerah yang dia sendiri unggul.
Posisi Joe Biden secara suara elektoral pun dinilai sudah aman. Berdasarkan penghitungan AP, Joe Biden telah mendapat 290 suara dan Donald Trump baru meraih 214 suara.
Infografis Pemilu AS 2020:
Advertisement