Foto Syur Hakim Rusia Hingga Melania Trump Bocor yang Sempat Jadi Sorotan

Selain selir raja Thailand itu, sejumlah tokoh dunia ini juga pernah foto syur dan intimnya tersebar ke publik. Mulai dari hakim wanita di Rusia, Melania Trump hingga Kate Middleton.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Nov 2020, 20:40 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 20:40 WIB
Ilustrasi telanjang
Ilustrasi foto syur dan intim. (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Foto syur dan intim diduga milik Sineenat Wongvajirapakdi, salah satu selir Raja Thailand dikabarkan bocor ke publik.

Menurut jurnalis bernama Andrew MacGregor Marshall, yang kerap menyoroti isu politik Thailand, ia menerima kartu memori pada Agustus 2020 lalu. Isinya 1.450 gambar dari tiga iPhone milik Sineenat Wongvajirapakdi. Sebagian besar foto di antaranya adalah selfie eksplisit seksual, yang mungkin telah ia kirimkan kepada Raja.

Andrew MacGregor Marshall menjelaskan di Twitter bahwa foto-foto itu diterima segera setelah dia dibebaskan dari penjara wanita Bangkok setelah mendekam di sana selama 9 bulan.

Alamat pengirim foto syur dari kartu memori tersebut beserta surat yang disertakan, menyatakan bahwa foto-foto itu telah diperoleh peretas Thailand yang menentang monarki, tetapi Marshall tidak percaya ini benar.

Dia percaya "perebutan kekuasaan" dalam Keluarga Kerajaan Thailand mungkin adalah alasan bocornya foto selir Raja Thailand.

Selain selir raja Thailand itu, sejumlah tokoh dunia ini juga pernah foto syur dan intimnya tersebar ke publik dan jadi sorotan. Mulai dari hakim wanita di Rusia, Melania Trump hingga Kate Middleton. Respons marah hingga menuntut si penyebar terjadi. Bahkan salah satu korban harus rela karirnya berakhir. 

Berikut ini selengkapnya, Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Jumat (27/11/2020):

Saksikan Juga Video Ini:

1. Foto Topless Tersebar, Karir Hakim Rusia Berakhir

Palu hakim
Ilustrasi palu hakim pengadilan. (Sumber Pixabay)

Seorang hakim Rusia terpaksa mengundurkan diri akibat foto telanjang dadanya beredar. Insiden itu terjadi beberapa bulan setelah Irina Devayeva memberikan kelonggaran terhadap dua remaja anti-pemerintah Vladimir Putin dalam sebuah kasus di pengadilan.

Irina Devayeva akhirnya mundur dari jabatan sebagai seorang hakim Rusia, setelah ponselnya diduga diretas dan gambarnya tengah topless alias bertelanjang dada dicuri.

Menurut pihak pengadilan tempatnya bertugas, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis 23 Mei 2019, Irina Devayeva mengundurkan diri atas permintaannya sendiri. Kendati demikian muncul kekhawatiran bahwa dia mungkin menjadi sasaran Kremlin atas kasus yang ditangani sebelumnya.

Dengan membebaskan kedua remaja itu dari tahanan tahun lalu - setelah mereka dituduh berencana menggulingkan pemerintahan Vladimir Putin - dia mungkin telah dianggap memberontak terhadap Kremlin yang berkuasa.

Menurut situs Rusia, Znak, foto topless itu diambil sebelum Devayeva menjadi hakim di pengadilan Dorogomilovsky, Moskow. Dia tidak pernah berbagi dari telepon atau mengunggahnya di media sosial.

Lalu bagaimana foto-foto itu tersebar? Jawabannya masih menjadi misteri.

Pengguna media sosial mengatakan Devayeva menjadi korban, karena ponselnya diduga telah diretas untuk mengakses gambar-gambar yang memberatkan.

2. Foto Telanjang Melania Saat Donald Trump Jadi Capres AS 2016

Melania Trump
Melania Trump (via. New York Times)

Foto-foto syur itu muncul di tengah persaingan yang kian meruncing, antara Hillary Clinton dan Donald Trump yang memperebutkan kursi Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2016 lalu.

Objeknya adalah 'Melania K', yang kini dikenal sebagai Melania Trump -- calon ibu negara AS saat itu. Foto-foto yang dipublikasikan New York Post dijepret pada 1995. Kala itu perempuan tersebut baru berusia 25 tahun.

Pada foto serial yang dipublikasikan ulang oleh New York Post, ia terlihat berpose dengan model Skandinavia, Emma Ericksson.

Dalam sebuah foto terpampang pose 'syur' Melania bersama Emma Eriksson -- yang juga tampil tanpa busana. Eriksson memeluk Melania dari belakang.

Foto lainnnya, Eriksson tampak mengenakan gaun seksi berwarna hitam, karya John Galliano, sambil memegang sebuah cambuk di tangan kanannya -- siap 'menghajar' bokong Melania.

"Aku pernah bersama sejumlah perempuan yang memiliki fantasi ménage à trois," kata Jarl Ale de Basseville, fotografer fashion Prancis yang mengambil gambar itu.

"Foto itu mewakili keindahan, bukan pornografi," kata Basseville.

Seorang sumber dari Melania mengatakan, model asli bernama Melania Knauss itu berperilaku sangat profesional selama pemotretan yang dilakukan pada 1995.

Pada tahun 1998, model seksi itu bertemu Donald Trump di New York Fashion Week. Mereka kemudian menikah pada Januari 2005 dan kini memiliki seorang putra bernama Baron.

"Di Eropa, foto seperti itu sangat lumrah dan fashionable," kata Donald Trump saat dikonfirmasi tentang foto telanjang sang istri.

Beberapa foto tidak pernah dipublikasikan, entah bagaimana penyebar berhasil mendapatkannya. Mungkinkah Donald Trump atau para pendukungnya, yang merekayasa kebocoran foto-foto itu? Jika ya, mengapa?

Jika bukan seseorang dari kubu Trump, siapa lagi yang ingin foto-foto ini dipublikasikan?

Pada tahun 2000, Melania pernah difoto telanjang untuk majalah GQ. Salah satu gambar yang paling fenomenal adalah tangannya diborgol ke koper di sebuah jet pribadi.

3. Militer AS Juga Jadi Target

Bendera Amerika (unsplash.com/steve harvey)
Bendera Amerika (unsplash.com/steve harvey)

Skandal memalukan menimpa Korps Marinir Amerika Serikat atau US Marine. Foto-foto tak pantas sejumlah anggota perempuan beredar di sebuah grup di Facebook, 'Marines United', disertai pesan-pesan vulgar dan cabul.

Foto-foto tersebut, di antaranya telanjang, dipasang tanpa izin bahkan dicuri dari akun pribadi para korban.

Jumlah perempuan korban yang akhirnya muncul dan melapor, menurut VOA News, yang dikutip Sabtu 18 Maret 2017 telah meningkat dua kali lipat menjadi 20 orang.

Lembaga penyelidik kriminal Angkatan laut atau Naval Criminal Investigative Service (NCIS) menangani kasus yang mencoreng wajah militer AS itu.

Pejabat khusus NCIS, Curtis Evans mengatakan, ia memperkirakan jumlah perempuan yang mengadu kepada polisi militer akan terus bertambah.

Karenanya NCIS akan memperluas penyelidikan dengan memeriksa kelompok-kelompok dan situs-situs internet yang melakukan hal itu selain 'Marines United'.

Dikecam

Skandal tersebut bahkan membuat pemimpin tertinggi pasukan marinir AS mendapat kecaman pedas atas apa yang disebut senator Amerika sebagai 'skandal memuakkan'.

Jenderal Robert Neller menghadapi sejumlah pertanyaan dari Komisi Angkatan Bersenjata Senat untuk menjelaskan respons yang diberikannya setelah terungkap bahwa foto-foto itu dimuat tanpa izin para korban.

"Ini adalah masalah serius, karena anggota-anggota militer kita melecehkan pasukan marinir perempuan, yang bersedia berkorban nyawa untuk negara ini," kata Senator Partai Demokrat Kirsten Gillibrand.

Gillibrand menuntut penjelasan dari Korps Marinir, bagaimana pasukan itu akan menghadapi 'agresi Rusia' jika tidak mampu menghadapi pelecehan dalam Facebook.

Ia juga mempertanyakan mengapa Korps Marinir tidak melakukan apapun, meskipun pelecehan yang dilakukan terhadap sesama anggotanya lewat media sosial telah terjadi sejak tahun 2013.

"Saya tidak punya jawaban untuk itu," jawab Neller. "Saya yang bertanggung jawab. Saya adalah komandan (marinir). Saya mengakui tanggung jawab atas hal ini, dan kami akan berusaha memperbaikinya."

Senator partai Republik Lindsay Graham mengatakan skandal-skandal seperti ini akan merugikan upaya perekrutan anggota marinir baru.

'Marines United' memiliki kira-kira 30.000 anggota sebelum Facebook menutup kegiatan kelompok itu.

Terbongkar

Aktivitas grup tersebut terbongkar oleh The War Horse, sebuah organisasi berita non-profit yang dijalankan oleh veteran marinir Thomas Brennan.

Pada Januari lalu, seorang anggota Marines United memposting link ke folder bersama yang disimpan di Google Drive -- yang berisi foto sejumlah marinir perempuan dalam berbagai pose dan tak berpakaian.

Sesama anggota grup saling mendorong satu sama lain untuk mengunggah lebih banyak foto. Tak hanya itu, mereka juga mengidentifikasi para perempuan tersebut berdasarkan nama, pangkat, dan unit.

Google Drive itu telah dihapus. Sementara, Facebook dan Google telah menutup akun yang digunakan untuk mempostinggambar-gambar tersebut -- menyusul permintaan dari Korps Marinir AS.

Menurut aturan, setiap anggota marinir yang menyebarkan foto-foto telanjang para koleganya bisa diadili dalam pengadilan militer.

4. Kate Middleton Jadi Sasaran, Penyebar Digugat

Kate Middleton
Kate Middleton saat mengunjungi Scout Group di Northolt di barat laut London, Inggris, 29 September 2020. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP / POOL)

Kate Middleton, pasangan Pangeran William dari kerajaan Inggris juga jadi target skandal foto syur. Potret topless Dutch of Cambridge tersebar ke publik.

Kate Middleton beberapa kali foto syurnya tersebar ke publik.

Saat Hamil

Privasi Duchess of Cambridge tersebut dilanggar, setelah sebuah majalah Italia mempublikasikan fotonya, dengan perut menonjol, sedang hamil, mengenakan bikini.

Foto itu diambil saat Kate, Pangeran William, dan keluarganya sedang berlibur di Pulau Mustique, di Kepulauan Karibia yang terpencil.

Pihak Istana Inggris mengutuk pemuatan gambar yang melanggar privasi itu.

Istana St James melalui juru bicaranya menyatakan kekecewaannya. "Kami kecewa, foto-foto dari Duke dan Duchess saat liburan pribadi bocor dan diterbitkan di luar negeri," demikian pernyataan pihak istana seperti dimuat Daily Mail, Rabu 13 Februari 2013. "Itu adalah pelanggaran terhadap privasi pasangan tersebut."

Apalagi, mereka memilih jauh-jauh pergi ke Karibia untuk berlibur untuk menghindari insiden seperti itu.

Pasangan darah biru itu membayar vila mewah seharga Rp 287 juta seminggu, yang tak hanya menawarkan keindahan, tapi juga privasi.

Sumber Kerajaan Inggris mengatakan, pemuatan foto itu membuat William marah besar. Apalagi, insiden itu belum lama berselang dari skandal foto telanjang dada istrinya.

Topless Ketika Berlibur

Setelah foto pesta bugil Pangeran Harry bocor ke publik, giliran foto topless Kate Middleton terpampang di salah satu majalah Prancis.

Foto yang memperlihatkan aset tubuh Kate Middleton itu diambil saat pasangan kerajaan Inggris itu tengah berbulan madu. Di foto itu, istri Pangeran Wiliam tersebut tengah berjemur di pantai, hanya dengan mengenakan celana saja, dilansir dari The Independent, 14 September 2012.

Kate tidak menyangka jika momen intimnya bersama sang suami bisa bocor ke publik. Padahal, mereka berdua tengah menikmati saat bulan madu di sebuah pulau terpencil tanpa sepengetahuan juru foto.

Foto tersebut membuat pihak keluarga Kerajaan Inggris geram. Selain itu, Kate juga sempat menangis saat melihat foto pribadinya itu terpampang di majalah Prancis.

Keluarga Kerajaan Inggris beranggapan jika bocornya foto topless Kate adalah hal yang paling buruk yang dilakukan paparazzi, setelah insiden kematian Putri Diana.

Putri Diana meninggal dunia akibat kecelakaan maut pada 1997 silam. Ia tewas bersama dengan kekasihnya, Dodi Fayed, di Paris, Prancis , demi menghindari paparazzi yang berusaha mengambil foto dirinya.

Tuntut Ganti Rugi

Pengadilan Prancis menetapkan skandal paparazzi yang memotret Kate Middleton tanpa busana pada 2012 lalu sebagai sebuah kasus pelanggaran hak privasi individual. Karenanya, hakim memutuskan, sang Duchess of Cambridge beserta suami--Pangeran William dari Inggris-- berhak menerima uang ganti rugi atas kejadian tersebut.

Pengadilan Nanterre di Prancis barat memutuskan, Kate dan William berhak atas uang senilai 100.000 Euro (setara Rp 1,58 miliar kala itu) sebagai bentuk ganti rugi atas kasus tersebut. Demikian seperti dikutip dari CNN, Rabu 6 September 2017.

Sementara itu, pengadilan juga menjatuhkan vonis denda maksimum kepada bos majalah yang memublikasikan foto tanpa busana ibu dua anak tersebut. Editor Closer Magazine dan kepala eksekutif grup penerbit majalah tersebut dimandatkan oleh pengadilan membayar denda senilai 45.000 euro (setara Rp 715 juta saat itu). Selengkapnya di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya