Jokowi Bersiap untuk Beri Akses Vaksin COVID-19 Gratis ke WNI di Luar Negeri

Jokowi siapkan anggaran agar WNI di luar negeri dapat vaksin COVID-19 gratis.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Jan 2021, 14:29 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2021, 14:24 WIB
Presiden Jokowi mengikuti KTT ASEAN Plus Three (APT) Khusus COVID-19 didampingi oleh Menlu Retno dan Menkes Terawan pada Selasa 14 April 2020.
Presiden Jokowi mengikuti KTT ASEAN Plus Three (APT) Khusus COVID-19 didampingi oleh Menlu Retno dan Menkes Terawan pada Selasa 14 April 2020. (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jokowi melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut pemerintah telah menyediakan dana agar WNI di luar negeri bisa mendapat akses ke vaksin COVID-19. Total anggaran perlindungan WNI 2021 mencapai Rp 156 miliar untuk perwakilan luar negeri.

WNI yang bekerja maupun menempuh ilmu di negara lain disebut sebagai tanggung jawab Kemlu.

"(Mereka) menjadi tanggung jawab perwakilan-perwakilan kita di luar negeri," ujar Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Andy Rachmianto, dalam jumpa pers virtual Senin (11/1/2021).

Andy berkata akan memantau dulu kebijakan negara di luar negeri terkait vaksin bagi warga asing.

Apabila tidak ada akses vaksin gratis, maka pemerintah juga mengalokasikan dana dari Rp 156 miliar tersebut untuk membantu WNI.

"Yang Rp 156 miliar bagi perwakilan dinas di luar negeri juga akan digunakan untuk membantu program vaksinasi warga negara kita, fasilitasi paling tidak, jika memang itu diperlukan," ujar Andy.

Bila ada negara yang memberikan vaksin kepada WNI, maka Indonesia akan memberikan vaksin kepada negaranya. Hal itu mengikuti prinsip timbal balik hubungan luar negeri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kasus WNI Kena COVID-19 di Timur Tengah

Kasus Infeksi Covid-19 di Prancis Urutan Keempat Dunia
Seorang pria lanjut usia mengenakan masker saat melintas di jalan Champs Elysee, Paris, Kamis (19/11/2020). Prancis telah melampaui 2 juta kasus virus corona COVID-19 yang dikonfirmasi, total tertinggi keempat di dunia. (AP Photo/Thibault Camus)

Andy Rachmianto berkata belum banyak negara di luar negeri yang memulai vaksinasi melawan COVID-19. Namun, ia melihat negara seperti Arab Saudi yang menjalankan vaksinasi dengan lancar. 

Selain itu, Andy menyorot Arab Saudi yang tidak memusingkan masalah halal dan haram vaksin COVID-19. 

"Di Arab Saudi beritanya Raja Salman sudah divaksinasi," ujar Andy yang merupakan mantan Duta Besar Yordania.

Terkait banyaknya kasus kematian di Arab Saudi, Andy berkata banyak kasus meninggal terjadi pada pasien usia lanjut.

Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha berkata banyak kasus WNI meninggal di Arab Saudi berlokasi di  Mekkah, Madinah, Jeddah, dan Taif. Beberapa di antaranya berprofesi sebagai sopir dan perawat.

Biaya kesehatan terkait pandemi ditanggung pemerintah Saudi. 

"Semua ditanggung pemerintah Saudi," ujar Judha.


BPOM Sebut Izin Penggunaan Vaksin COVID-19 Sinovac Terbit Sebelum 13 Januari 2021

China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Sementara, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito memastikan, lembaganya menerbitkan ermergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac sebelum 13 Januari 2021. Vaksinasi Covid-19 sudah dijadwalkan dilaksanakan pada 13 Januari 2020.

"Segera bisa kami berikan (EUA) dalam beberapa hari ke depan. Saya kira itu sudah sesuai dengan rencana berdasarkan timing sudah kami lakukan," kata Penny dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BPOM RI, Jumat 8 Januari 2021.

Keyakinan Penny menerbitkan EUA sebelum 13 Januari 2021 berdasarkan evaluasi sementara terhadap hasil uji klinis fase 3 vaksin Sinovac. Hasil evaluasi menunjukkan, keamanan vaksin Sinovac sudah baik.

"Alhamdulillah sudah ada keyakinan yang semakin besar, sampai dengan hari ini, sehingga masih bisa dipastikan akan keluar sebelum tanggal 13 Januari," ujar dia.

"Keyakinan kami dikaitkan dengan aspek keamanan yang sudah baik dan juga efikasi yang bertahap dapat mendapatkan datanya, efikasi itu kan khasiat yang dikaitkan dengan imunogenisitas, netralisasi. Itu sudah kami dapatkan, tinggal nanti mendapatkan efikasinya. Itu sudah memberikan keyakinan, sehingga bisa diperkirakan tanggal 13 bisa melakukan vaksinasi," sambung Penny.


Infografis COVID-19:

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya