Ilmuwan China Kembangkan Terapi Gen untuk Perlambat Penuaan, Manjurkah?

Para ilmuwan di China sedang mengerjakan terapi gen yang dapat memperlambat efek penuaan pada tikus dan memperpanjang umur mereka. Manjurkah pada manusia?

oleh Hariz Barak diperbarui 25 Jan 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi kakek dan nenek (iStock)
Ilustrasi kakek dan nenek (iStock)

Liputan6.com, Beijing - Para ilmuwan di Beijing, China sedang mengerjakan metode terapi gen baru yang dapat memperlambat efek penuaan pada tikus dan memperpanjang umur mereka.

Tentu saja, tujuan akhirnya adalah menerapkan perlakuan yang sama terhadap manusia, demikian seperti dikutip dari Mashable Asia, Minggu  (24/1/2021).

Pengembangan itu dilakukan dengan cara mengaktifkan gen yang disebut KAT7. Para peneliti menemukan, gen tersebut menjadi kontributor utama untuk penuaan seluler.

Metodologi yang mereka gunakan belum pernah digunakan sebelumnya, mengumpulkan hasil yang sangat langka.

Menurut salah satu supervisor penelitian, Profesor Qu Jing, tikus lab yang mereka pelajari membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 8 bulan untuk menunjukkan tanda-tanda penampilan yang 'membaik' dan peningkatan kekuatan genggaman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Photoshop untuk Gen

Ilustrasi Kakek, Nenek, dan cucu.
Sumber : Istimewa

Tim dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) menggunakan metode CAS9 / CRISPR, yang berarti mereka mengedit gen dengan memotong DNA dan kemudian memungkinkannya untuk memperbaiki dirinya secara alami. Seperti Photoshop untuk gen.

Mereka pertama kali menyaring ribuan gen yang dianggap sebagai pendorong penuaan yang kuat. Dari ribuan, mereka mengidentifikasi gen KAT7 menjadi kontributor utama penuaan sel.

Gen KAT7 hanya satu dari ribuan yang ditemukan di semua mamalia. Dalam penelitian mereka, mereka menonaktifkan gen di hati tikus.

Menurut Jing, "masih pasti perlu untuk menguji fungsi KAT7 pada jenis sel manusia lain dan organ tikus lainnya dan pada hewan pra-klinis lainnya sebelum kita menggunakan strategi untuk penerapan memperlambat penuaan manusia atau kondisi kesehatan lainnya."

"Pada akhirnya, kami berharap bahwa kami dapat menemukan cara untuk menunda penuaan bahkan dengan persentase yang sangat kecil ... di masa depan."

Penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya