Liputan6.com, Jakarta - Para pecinta mi instan pasti sudah tidak asing dengan Indomie yang jadi salah satu favorit banyak orang. Pada Rabu 27 Januari 2021, ada kabar duka dari sang peracik bumbu Indomie, Nunuk Nuraini yang meninggal dunia, namun belum diketahui penyebabnya.
Kabar wafatnya Nunuk ini disampaikan pemilik akun @lailadimyati melalui cuitannya di media sosial, yang tentunya membuat warganet ikut berduka bahkan tak sedikit yang ikut menyampaikan dukanya.
Baca Juga
Sosok Nunuk Nuraini mulai dikenal warganet dari cuitan @dittameliaa pada 3 Juni 2020, yang menyebut Nunuk Nuraini merupakan peracik bumbu Indomie.
Advertisement
Indomie sejak 1972 telah berkembang lebih dari sekadar merek mi instan global dan menyebar ke budaya pop. Seperti terlihat dari sepasang Nike Air Jordan dengan desain yang mirip dengan kemasan Indomie, bahkan ada tas berbentuk bungkus Indomie yang diciptakan seorang desainer Indonesia.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Ke Timur Tengah hingga Eropa
Mengutip dari Asia One, Kamis (28/1/2021), pada 2009, Indofood, perusahaan induk Indomie, membuka pabrik di Mesir, kemudian pada 2014, Indofood mendirikan pabrik di Turki.
Perusahaan menargetkan pasar negara berkembang di Timur Tengah untuk menyebarkan pengaruh dan mereknya ke luar negeri, bahkan, Anthoni Salim, CEO Indofood, saat itu mengatakan bahwa Turki dipandang sebagai jembatan untuk masuk ke pasar Uni Eropa.
Dalam laporan Asian Nikkei Review, Indonesia dengan mayoritas populasi muslim terbesar di dunia memberi Indofood keuntungan di negara-negara Timur Tengah seperti Turki, karena 99 persen populasinya adalah muslim dan akan terbuka untuk mencoba Indomie, sebuah produk yang halal.
Indomie juga melebarkan sayapnya di Eropa, meski negara-negara Eropa bukan bagian dari 19 besar dalam hal permintaan global mi instan.
Indomie kini menjadi pemimpin pasar di beberapa negara Eropa di divisi mi instan, karena masuknya para migran ke Eropa Barat. Bahkan ada situs khusus bagi penduduk Inggris untuk memberi masukkan kepada Indomie di negara tersebut.
Advertisement
Berbagai Pilihan Rasa
Bertahun-tahun lalu, Indofood membentuk perusahaan Joint Venture bersama Tolaram Group. Indomie diperkenalkan ke Nigeria pada 1988 dan pabrik produksi pertama didirikan pada 1995.
Di Nigeria, Indomie dijual dengan harga yang sangat murah yaitu 18 sen, lebih dari 4,5 miliar bungkus Indomie dijual setiap tahun, dengan pendapatan kotor lebih dari $ 1 miliar.
Nigeria adalah negara yang memiliki penduduk miskin paling ekstrim di dunia, artinya harga Indomie yang sangat murah menjadi pilihan yang terjangkau bagi masyarakat sosial ekonomi bawah, dan saat ini, perusahaan tersebut sekarang memiliki tiga pabrik di Nigeria.
Penjualan yang pesat ini bukan hanya karena harga yang murah, tetapi juga karena ada lebih dari 100 varian rasa Indomie yang sesuai dengan selera konsumen dari berbagai negara dan selera.
Pada tahun 2014 dan awal 2015, Indomie memperkenalkan dua rasa baru yaitu soto dan kari ayam yang ditujukan hanya untuk penduduk Malaysia, karena 75 persen di antaranya lebih menyukai mie instan kuah.
Â
Reporter: Veronica Gita
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19
Advertisement