Menantu Donald Trump Masuk Nominasi Nobel Perdamaian karena Israel

Jared Kushner, menantu Donald Trump, meraih nominasi Nobel Perdamaian karena dianggap sukses mendamaian Israel dan Timur Tengah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Feb 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2021, 09:30 WIB
Ivanka Trump dan Jared Kushner
Penasihat senior Gedung Putih Ivanka Trump dan Jared Kushner tiba di Hyderabad House, New Delhi, India pada Selasa, 25 Februari 2020. (PRAKASH SINGH / AFP)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Menantu Donald Trump, Jared Kushner, mendapatkan nominasi Nobel Perdamaian. Jared Kushner dianggap berjasa dalam Perjanjian Abraham yang mendamaikan Israel dan negara-negara Arab.

Jared Kushner adalah suami dari Ivanka Trump. Keduanya aktif sebagai penasihat senior di Gedung Putih pada pemerintahan Donald Trump.

Menurut laporan The Times of Israel, Selasa (2/2/2021), Jared Kushner mendapat nominasi bersama Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman dan mantan mantan Duta Besar Israel untuk AS, Ron Dermer.

Avi Berkowitz, asisten Jared Kushner yang berusia 32 tahun, juga mendapat nominasi.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Avi Berkowitz (@aviberkow45)

Mereka dinominasikan oleh Alan Dershowitz, pakar hukum konstitusi dari Universitas Harvard yang notabene pro-Israel.

Donald Trump juga mendapat nominasi Nobel Perdamaian berkat perdamaian di Timur Tengah. Sebelum meninggalkan Gedung Putih, Donald Trump sempat bangga sebab tak ada perang baru di kawasan itu selama ia menjabat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Donald Trump Masuk Nominasi Nobel Perdamaian

FOTO: Donald Trump dan Deretan Presiden AS yang Hanya Menjabat Satu Periode
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat tiba dalam acara National Prayer Breakfast di Washington, 7 Februari 2019. Presiden AS ke-45 yang kontroversial ini menjabat pada 2017 hingga 2020, sebelum akhirnya kini digantikan oleh Joe Biden. (Photo by Brendan Smialowski/AFP)

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump meraih nominasi Nobel Perdamaian kedua atas jasanya mendamaikan Kosovo dan Serbia. Sebelumnya, Donald Trump baru saja mendapat nominasi karena perdamaian Israel dan Uni Emirat Arab.

Donald Trump mendapatkan nominasi kedua ini dari seorang anggota parlemen Norwegia, yaitu Magnus Jacobsson. Ia mencalonkan menominasikan pemerintahan AS, Kosovo, dan Serbia.

Anggota parlemen Norwegia memiliki kekuatan untuk mencalonkan seseorang agar mendapat Nobel Perdamaian. Nominasi pertama yang diraih Donald Trump juga berkat anggota parlemen Norwegia.

Pada 4 September 2020, Perdana Menteri Kosovoa Avdullah Hoti dan Presiden Serbia Aleksandar Vučić datang ke Gedung Putih di Washington, DC. Keduanya sepakat untuk menandatangani normalisasi hubungan ekonomi.

"Dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, kedua negara mampu mencapai terobosan nyata pada kerja sama ekonomi di beragam isu," ujar Presiden Donald Trump seperti dilansir situs resmi Gedung Putih.

"Saya ingin melihat Serbia dan Kosovo sejahtera sebagaimana kita bekerja bersama pada kooperasi ekonomi di daerah tersebut ke depannya," lanjut Donald Trump.

Perdamaian Israel-Negara Arab

Presiden AS Donald Trump dan perwakilan Israel, Bahrain, dan Uni Emirat Arab menandatangani Perjanjian Abraham di Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump dan perwakilan Israel, Bahrain, dan Uni Emirat Arab menandatangani Perjanjian Abraham di Gedung Putih. Dok: Twitter Ivanka Trump @ivankatrump

Sejauh ini, Perjanjian Abraham telah berhasil mendamaikan Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, hingga Maroko. 

Pemerintahan Trump juga mengaku telah berkomunikasi dengan Kerajaan Arab Saudi terkait perjanjian ini. Namun, Arab Saudi masih belum bergabung.

Indonesia dikabarkan juga ditawari untuk berdamai dengan Israel. Iming-iming investasi sempat diberikan AS, tetapi Kementerian Luar Negeri berkata Indonesia tak berniat membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Perjanjian Abraham ini muncul setelah Palestina menolak proposal perdamaian damai dari AS. Pada proposal itu, AS berjanji akan memberi investasi besar-besaran kepada Palestina di berbagai sektor. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya