Jepang Mulai Pakai Vending Machine untuk Jual Alat Tes PCR COVID-19

Warga Jepang kini bisa membeli alat tes PCR COVID-19 melalui vending machine.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Mar 2021, 11:34 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2021, 11:34 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Tokyo - Sebuah klinik kesehatan di Jepang, menawarkan cara praktis bagi warga untuk melakukan tes COVID-19.

Klinik bernama Laketown Takenoko Ear Nose and Throat Clinic, meluncurkan sejumlah mesin otomatis (vending machine) yang menjual alat tes Virus Corona COVID-19 berbasis polymerase chain reaction (PCR).

Direktur klinik Laketown Takenoko, Hideki Takemura menuturkan bahwa vending machine yang menjual alat tes COVID-19 menawarkan pilihan untuk menghindari klinik yang ramai atau harus mengantri.

Klinik itu diketahui telah memasang tujuh vending machine berisi alat tes COVID-19 di wilayah Tokyo yang besar.

Dikatakan bahwa pemerintah Jepang hanya melakukan 40.000 tes PCR dalam sehari, hanya mengutamakan orang-orang yang memiliki gejala dan berisiko tinggi terinfeksi COVID-19.

Hal itu menyebabkan masyarakat sangat bergantung pada klinik swasta atau membeli tes PCR dengan cara lain.

"Jepang melakukan tes PCR dalam jumlah yang sangat rendah dan akibatnya semakin banyak orang tidak tahu apakah mereka mengalami flu atau terpapar Virus Corona," kata Takemura kepada Reuters, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (10/3/2021).

"Tanpa tes PCR, tidak bisa memberikan diagnosis yang pasti dan saya benar-benar merasa kami harus berusaha lebih banyak agar orang dapat didiagnosis lebih awal dan mengisolasi lebih awal," jelasnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

Harga Alat Tes COVID-19 di Vending Maching Jepang

Aktivitas Warga Tokyo di Tengah Perpanjangan Status Darurat COVID-19
Warga memakai masker untuk melindungi dari penyebaran virus corona berjalan di jalan yang dipenuhi bar dan restoran di Tokyo (8/3/2021). Pemerintah Jepang memperpanjang keadaan darurat di wilayah Tokyo hingga 21 Maret karena sistem medis masih disaring oleh pasien COVID-19. (AP Photo/Koji Sasahara)

Takemura mengungkapkan, ada tanggapan besar dari publik ketika mesin-mesin itu pertama kali digunakan dan perlu diisi ulang sebanyak dua kali sehari.

Permintaan sejak itu agak surut ketika gelombang ketiga kasus mereda di tengah keadaan darurat di Jepang.

Diketahui, kasus baru Virus Corona di Tokyo rata-rata mencapai sekitar 250 infeksi selama tujuh hari terakhir, dibandingkan yang tercatat lebih dari 2.000 pada awal Januari 2021.

Setiap mesin penjual otomatis menampung sekitar 60 alat tes yang dijual seharga 4.500 yen atau Rp 596 ribu.

Pembeli alat tes itu kemudian bisa mengirimkan sampel tes mereka untuk diproses.

"Sebagai tenaga medis, saya akan sangat merasa senang jika jumlah tes menurun seiring dengan angka infeksi," kata Takemura.

Jepang sejauh ini memiliki sekitar 4,1 juta mesin penjual otomatis alat tes yang beroperasi, terbanyak di dunia.

Tes PCR COVID-19 kini semakin mudah dilakukan oleh warga Jepang. Selain melalui mesin penjual otomatis, tes PCR juga bisa didapatkan di toko obat atau internet.

Infografis 3 Tips Cuci Masker Kain untuk Cegah COVID-19

Infografis 3 Tips Cuci Masker Kain untuk Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Tips Cuci Masker Kain untuk Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya