Korban Tewas Kecelakaan Kereta di Taiwan Bertambah Jadi 50 Orang

Korban kecelakaan kereta di Taiwan bertambah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Apr 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2021, 07:00 WIB
Kecelakaan kereta di Taiwan.
Kecelakaan kereta di Taiwan. Dok: Kementerian Dalam Negeri dan Damkar Nasional Taiwan via AP

Liputan6.com, Hualien - Korban jiwa tabrakan kereta di Hualien, Taiwan, bertambah hingga setidaknya 50 orang dan melukai 66 orang lainnya, Badan Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan melaporkan.

Lebih banyak detail mulai terungkap dari salah satu kecelakaan kereta terparah di Taiwan dalam beberapa dekade.

Menurut laporan BBC, Sabtu (3/4/2021), kereta delapan gerbong yang berisi 494 orang itu berangkat dari Taipei menuju Taitung. Penumpangnya kebanyakan turis untuk merayakan long weekend.

Peristiwa tabrakan terjadi di rel utara Hualien. Ada truk yang jatuh di rel kereta yang baru keluar dari terowongan.

Truk itu dioperasikan oleh administrasi perkeretaapian setempat.

Berdasarkan update terkini AP News, evakuasi masih berlangsung untuk mencari korban. Setidaknya 66 

Kereta 408 adalah salah satu yang tercepat dikerahkan pada jaringan yang umumnya dianggap aman. Ini dapat mencapai kecepatan 130km / jam (80mph).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Laporan Sebelumnya

Tabrakan kereta di Taiwan.
Tabrakan kereta di Taiwan. Dok: National Fire Agency Department via AP

Sebelumnya dilaporkan, kecelakaan terjadi akibat ada kendaraan jatuh dari tebing dan menghalangi jalur kereta. Tabrakan pun tak terhindarkan.

Sejumlah survivor keluar dari jendela dan naik ke atap kereta.

Dilaporkan bahwa ada truk atau sebuah jenis kendaraan yang jatuh dari tebing dan mendarat di jalur kereta.

Kemudian, ada kereta yang keluar dari terowongan dan menabrak kendaraan tersebut. Hampir sebagian badan kereta masih berada di dalam terowongan saat kecelakaan terjadi.

Regu penolong di Hualien county berkata kerusakan terparah terjadi di gerbong 1-5.

Insiden ini disebut sebagai kecelakaan kereta terparah di Taiwan selama beberapa dekade terakhir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya