Selain Flores Timur, Banjir dan Longsor Turut Hantam Timor Leste

Banjir bandang yang melanda Flores Timur di NTT juga menerjang Timor Leste.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Apr 2021, 10:41 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2021, 18:00 WIB
Banjir bandang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Banjir bandang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (dokumentasi BNPB)

Liputan6.com, Dili - Indonesia berduka. Bencana banjir bandang dan longsor menghantam Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu dini hari (4/4/2021). 

Bencana tersebut ternyata juga menghantam negara tetangga, Timor Leste. Wilayah yang terdampak tidak jauh dari ibu kota Dili. 

Menurut laporan ABC News, ada delapan orang yang meninggal akibat longsor di perbatasan ibu kota Dili. Salah satu korban dilaporkan anak berusia 2 tahun.

Istana kepresidenan Timor Leste juga terendam banjir, akibatnya suplai listrik harus diputuskan.

Netizen menampilkan foto-foto bangunan yang kolaps serta kendaraan yang terendam air.

Penyebab bencana banjir dan longsor di Dili juga sama seperti di Flores Timur, yakni adanya hujan besar serta angin kencang. Hujan terjadi di Dili sejak Sabtu malam (3/4).

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Cuaca Ekstrem Selimuti Lokasi Longsor Flores Timur

Banjir Bandang melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021).
Banjir Bandang melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021). (Foto: Dokumentasi BNPB)

Kepala Desa Nele Lamadike, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Pius Pedang Melai menyatakan bahwa proses pencarian terhadap para korban yang hilang diterjang banjir dan tanah longsor pada Minggu, (4/4/2021) sekitar pukul 02.00 WITA dini hari terkendala ketersediaan alat berat.

"Kami hanya bisa mencari korban yang belum ditemukan di sekitar lokasi kejadian yang kemungkinan terapung, tetapi tidak bisa melakukan penggalian secara manual karena area dipenuhi lumpur," katanya saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu, untuk mengonfirmasi perkembangan proses pencarian terhadap warga yang masih hilang akibat terjangan banjir dan longsor ke kawasan pemukiman di desa itu. 

Menurut dia, selain alat berat, cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah itu juga ikut menghambat proses pencarian para korban.

Mengenai jumlah korban, dia mengatakan, saat ini masih dilakukan pendataan untuk memastikan jumlah warga yang belum ditemukan.

"Tetapi jumlah yang belum ditemukan mencapai puluhan orang, karena ada puluhan rumah warga yang terkena longsoran," demikian Pius Pedang Melai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya