Liputan6.com, Tel Aviv - Israel saat ini kembali terlibat dengan konflik melawan Hamas di Palestina. Ratusan roket diluncurkan setiap harinya oleh kedua pihak.
Terkait hal ini, Israel karena militernya memiliki Iron Dome, sehingga mayoritas roket Hamas dapat ditumbangkan sebelum mencapai Israel.
Advertisement
Baca Juga
Meski Israel memiliki Iron Dome, militer negara itu bukanlah yang terkuat di timur tengah. erdasarkan data Global Firepower 2021, negara dengan militer terkuat di timur tengah adalah Turki. Militer Turki bahkan lebih kuat dari Iran dan Mesir.
Kabar tersebut menjadi berita paling disorot kanal global Liputan6.com pada Senin (17/5/2021). Ada pula berita mengenai pernyataan bersama Presiden Jokowi bersama Sultan Brunei dan PM Malaysia.
Berikut daftarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
1. Daftar Militer Terkuat di Timur Tengah
Global Firepower menunjukan bahwa sebetulnya militer terkuat di timur tengah bukanlah Israel, melainkan justru Turki.
Posisi Israel memang masuk lima besar terkuat di timur tengah, akan tetapi negara itu berada di posisi paling bawah. Setelah Turki, negara terkuat lainnya adalah Mesir, Iran, dan Arab Saudi.
Advertisement
2. PM Benjamin Netanyahu Bakal Terus Serang Gaza
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menyalahkan Hamas karena memulai hampir seminggu permusuhan dengan menembakkan roket ke Israel, mengatakan pada Sabtu 15 Mei 2021 bahwa Israel akan terus menyerang di Jalur Gaza Palestina selama diperlukan dan melakukan yang terbaik untuk menghindari korban sipil.
"Pihak yang menanggung rasa bersalah atas konfrontasi ini bukanlah kita, itu adalah mereka yang menyerang kita," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (16/5/2021).
3. Bela Palestina: Jokowi, Sultan Brunei, dan PM Malaysia Siapkan Pernyataan
Pemimpin tiga negara ASEAN: Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sultan Hassanal Bokiah dari Brunei, dan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dijadwalkan akan merilis pernyataan bersama terkait situasi di Palestina.
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, pernyataan itu merupakan cerminan dari tindak lanjut pemerintah Indonesia untuk membela Palestina melalui pertemuan level tinggi.
Advertisement