Liputan6.com, London - Pangeran William mengecam BBC usai hasil investigasi wawancara kantor berita tersebut dengan mendiang ibunya, Putri Diana 26 tahun silam.
William menyebut, BBC berkontribusi "signifikan terhadap ketakutannya, paranoia dan isolasi" yang dirasakan oleh almarhum ibunya, Putri Diana, pada tahun-tahun sebelum kematiannya.
Baca Juga
Dalam wawancara tersebut, Putri Diana menceritakan sebuah pernyataan emosional yang jarang dilontarkan oleh seorang bangsawan, demikian dikutip dari laman CNN, Jumat (21/5/2021).
Advertisement
Komentar Pangeran William muncul setelah BBC mengajukan permintaan maaf tanpa syarat atas wawancara kontroversial tahun 1995 oleh jurnalis BBC Martin Bashir dengan Putri Diana, di mana dia merinci kerusakan hubungannya dengan Pangeran Charles.
Penyelidikan menemukan bahwa Martin Bashir menggunakan metode "licik" untuk mengamankan wawancara penting tersebut.
Pangeran William juga menuduh BBC mengomersialkan "narasi palsu" tentang ibunya.
"Tapi yang paling membuatku sedih, adalah BBC telah menyelidiki keluhan dan kekhawatiran yang pertama kali muncul pada tahun 1995. Ibuku tahu bahwa dia telah ditipu. Dia merasa gagal bukan hanya karena reporter nakal, tetapi juga karena para pemimpin di BBC yang melihat ke arah lain daripada menanyakan pertanyaan-pertanyaan sulit," ujarnya.
"Merupakan pandangan tegas saya bahwa program Panorama ini tidak memiliki legitimasi dan tidak boleh ditayangkan lagi. Ini secara efektif membentuk narasi palsu yang selama lebih dari seperempat abad telah dikomersialkan," ujar anak pertama dari Putri Diana itu.
Â
Permintaan Maaf BBC
Saudara laki-laki William, Pangeran Harry mengeluarkan pernyataan yang sama emosionalnya setelah mengetahui laporan itu.
Ia mengatakan, "Efek riak dari budaya eksploitasi dan praktik tidak etis pada akhirnya merenggut nyawanya."
Harry dan istrinya, Meghan mengaku telah bertempur sendiri melawan tabloid Inggris di pengadilan.
Kantor berita BBC meminta maaf kepada publik terkait wawancara fenomenalnya dengan mendiang Putri Diana lebih dari 20 tahun silam. Hasil penyelidikan mengungkap adanya taktik tak pantas yang dilakukan jurnalisnya dalam proses mendapatkan wawancara dengan Putri Diana.Â
Wawancara mendiang Putri Diana kepada program Panorama, BBC sangat menjadi sorotan kala itu, dan kini kembali muncul ke permukaan setelah mendapat tuduhan keras lantaran kantor berita itu menggunakan cara buruk agar Putri Diana buka suara soal pernikahannya -- hal yang tak lazim diungkapkan oleh anggota kerajaan.
"BBC menutupi taktik yang digunakan jurnalis Martin Bashir untuk mengamankan wawancaranya tahun 1995 dengan Putri Diana," tulis sebuah penyelidikan independen yang dipimpin oleh Lord Dyson, mantan hakim senior di Inggris.
Dalam laporan itu juga dijelaskan bahwa Bashir memalsukan dokumen untuk mendapatkan wawancara dan kemudian berbohong kepada manajer BBC tentang hal itu.
Lord Dyson, pensiunan hakim yang memimpin penyelidikan, mengungkap taktik tak pantas yang dilakukan Bashir itu "tidak memenuhi standar integritas dan transparansi tinggi yang merupakan ciri khas BBC."
BBC mengatakan, laporan itu menunjukkan "kegagalan yang jelas" dan "Kami sangat menyesal untuk ini," seperti dikutip dari laman BBC.com.
Direktur jenderal BBC, Tim Davie, mengatakan, "Meskipun laporan tersebut menyatakan bahwa Putri Diana tertarik pada gagasan wawancara dengan BBC, jelas bahwa proses untuk mengamankan wawancara tersebut jauh dari ketidakpahaman penonton yang berhak untuk tahu prosesnya."
Meskipun BBC saat ini memiliki proses dan prosedur yang jauh lebih baik, prosedur yang ada pada saat itu seharusnya mencegah wawancara dengan cara tersebut. BBC seharusnya berusaha lebih keras untuk mengungkap apa yang terjadi saat itu dan lebih transparan tentang apa yang diketahuinya.
"Meskipun BBC tidak dapat memutar balik waktu setelah seperempat abad, kami meminta maaf secara penuh dan tanpa syarat. BBC menyampaikannya hari ini."
Advertisement