Kereta Gantung di Italia Jatuh, 14 Orang Tewas

Kereta gantung jatuh di sebuah gunung dekat Danau Maggiore di Italia utara, 14 orang tewas.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Mei 2021, 06:21 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Liputan6.com, Roma - Kereta gantung jatuh di sebuah gunung dekat Danau Maggiore di Italia utara pada Minggu (23/5), menewaskan 14 orang, termasuk setidaknya satu anak, dan seorang anak lainnya terluka parah.

Dilansir BBC, Senin (24/5/2021) kecelakaan itu terjadi pada kereta gantung yang mengangkut penumpang dari kota Stresa ke gunung terdekat Mottarone di wilayah Piedmont.

Foto dari tempat kejadian menunjukkan puing-puing kereta gantung yang rusak tergeletak di area hutan yang curam.

Lima warga Israel termasuk di antara korban tewas dalam kecelakaan itu, menurut Kementerian Luar Negeri Israel.

Jumlah korban tewas juga dilaporkan terus meningkat pada Minggu sore saat puing-puing kereta gantung diperiksa. 

Para pejabat mengatakan dua orang yang selamat, anak-anak berusia sekitar lima dan sembilan tahun, telah dilarikan ke rumah sakit di wilayah Turin. 

Seorang anak yang dirawat - yang juga merupakan warga negara Israel, kini sedang menjalani operasi dan dalam kondisi kritis.

Sementara seorang anak lainnya yang terluka meninggal dunia.

"Kami sangat terpukul," kata Marcella Severino, Wali Kota Stresa, kepada penyiar RAI.

Kronologi Kecelakaan

Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)
Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)

Kecelakaan kereta gantung itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 12:30 waktu setempat pada Minggu (23/5).

Penyebab kecelakaan masih belum diketahui secara jelas, tetapi laporan lokal menunjukkan kabel yang mengangkut kereta mungkin terputus sekitar 300 meter dari puncak gunung.

Kerta gantung itu jatuh sekitar 20 meter ke tanah dan terguling menuruni lereng sebelum menyangkut di antara pepohonan, menurut keterangan dari Wali Kota Severino.

Pendaki terdekat sempat mendengar suara benturan keras sebelum kecelakaan, tambahnya.

Walter Milan, juru bicara tim penyelamat di wilayah pegunungan, mengatakan kepada stasiun televisi RaiNews24 bahwa kereta gantung tersebut sebelumnya dibiarkan "kusut".

Tim penyelamat menghadapi lokasi kecelakaan di medan yang curam dan sulit.

Sebuah kendaraan pemadam kebakaran juga sempat terbalik saat merespon lokasi kecelakaan, tetapi tidak ada yang terluka.

Wali Kota Stresa mengatakan bahwa para korban tewas telah ditemukan baik di dalam maupun di luar reruntuhan kereta gantung.

Luisa Tesserin (27), seorang pelajar dari Genoa, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia dan teman-temannya telah berada di lokasi kejadian sekitar satu jam sebelum kecelakaan itu terjadi.

"Saat kami naik, kereta gantung tidak memberikan sinyal yang aneh, semuanya baik-baik saja. Ketika mereka memberi tahu kami berita itu, kami terkejut," kata Tesserin.

 

Ucapan Belasungkawa

Bendera Italia.
Bendera Italia. (iStockphoto)

Perdana Menteri Italia Mario Draghi menggambarkan kecelakaan itu sebagai "kecelakaan tragis" dan mengatakan dia menerima kabar terbaru dari pejabat lokal dan nasional.

"Saya menyampaikan belasungkawa dari seluruh pemerintah kepada keluarga para korban, dengan perhatian khusus untuk anak-anak yang terluka parah dan keluarganya," tutur Draghi dalam sebuah pernyataan.

Menteri Infrastruktur Italia, Enrico Giovannini telah mengumumkan penyelidikan atas insiden tersebut dengan kantor kejaksaan setempat juga membuka penyelidikan.

Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel juga turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dalam sebuah postingan di Twitter yang ditulis dalam bahasa Italia, menambahkan bahwa "Eropa sedang berduka dengan Anda".

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19
Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya