Warga Nepal Mulai Kesulitan Mendapat Pasokan Oksigen Akibat COVID-19

Pemerintah Nepal telah berupaya mengatasinya dan banyak pihak luar negeri yang memberikan bantuan, seperti Amerika Serikat, China dan lainnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Jun 2021, 13:27 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2021, 13:27 WIB
Dalam program Liputan6 Update edisi Senin, 7 Juni 2021, koresponden Liputan6.com asal Nepal Phuri Kitar melaporkan kondisi terkini di negara tersebut (Liputan6.com)
Dalam program Liputan6 Update edisi Senin, 7 Juni 2021, koresponden Liputan6.com asal Nepal Phuri Kitar melaporkan kondisi terkini di negara tersebut (Liputan6.com)

Liputan6.com, Kathmandu - Nepal yang berbatasan langsung dengan India turut terdampak wabah COVID-19. Situasi semakin diperparah dengan terbatasnya ruangan di rumah sakit dan pasokan oksigen.

Dalam program Liputan6 Update edisi Senin, 7 Juni 2021, koresponden Liputan6.com asal Nepal Phuri Kitar mengonfirmasi hal tersebut.

"Situasi pandemi COVID-19 di Nepal sangat buruk. Banyak orang kesulitan mendapat ruangan di rumah sakit dan oksidgen," ujar pria yang juga penyintas COVID-19 tersebut.

Sejauh ini, Kitar menyebut pemerintah Nepal telah berupaya mengatasinya dan banyak pihak luar negeri yang memberikan bantuan, seperti Amerika Serikat, China dan lainnya.

Kitar juga melaporkan bahwa Nepal saat ini tengah berada dimasa penguncian (lockdown) banyak lokasi ditutup sebagai upaya menekan angka penyebaran.

"Sejak dua hari lalu, toko-toko untuk membeli bahan kebutuhan dibuka dari pukul enam sampai sembilan pagi," ujar Kitar.

 

Ditutup bagi Wisatawan

Menikmati Keindahan Bukit Poon di Nepal
Pemandangan pegunungan bersalju terlihat dari Bukit Poon yang terletak di Distrik Myagdi, Nepal (15/2/2020). Bukit Poon, yang juga dikenal sebagai Poon Hill, merupakan sebuah lokasi di sepanjang rute pendakian di wilayah Annapurna yang populer di kalangan wisatawan. (Xinhua/Zhou Shengping)

Nepal yang menjadi lokasi wisata ditutup bagi para wisatawan, terutama para pendaki internasional yang hendak menjajaki puncak Himalaya.

"Para pendaki tidak bisa menjajaki puncak Himalaya karena lockdown. Tidak boleh ada turis. Jika kondisi sudah baik, saya berharap kembali normal," jelasnya.

Kitar melaporkan bahwa Nepal telah menerima pasokan vaksin dari sejumlah negara yang memberikan bantuan.

"Terakhir kita mendapat vaksin dari India. Mereka memberikan pasokan dosis kedua dan Nepal akan menerima kembali dari pihak AS, China dan Eropa."

"Akibat pandemi COVID-19, industri pariwisata dan penerbangan di Nepal sangat terdampak," jelas Kitar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya