Liputan6.com, Den Haag - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Den Haag, Belanda dan bertemu dengan Ratu Maxima, dalam kapasitasnya sebagai Penasehat Khusus Sekjen PBB mengenai isu Financial Inclusion dan Honorary President of the G20 Global Partnership for Financial Inclusion.
Menlu Retno juga bertemu dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dan Menteri Luar Negeri Belanda yang baru, Sigrid Kaag.
Baca Juga
Dalam pertemuannya dengan Ratu Maxima, Menlu pembicaraan terfokus pada isu financial inclusion.
Advertisement
Soal isu financial inclusion, Menlu Retno menyampaikan, bahwa sepanjang tahun 2020, Indonesia telah mencapai kemajuan inklusivitas keuangan.
"Indeks inklusivitas keuangan Indonesia telah mencapai 81 persen pada 2020 dibandingkan dengan 76 persen pada 2019," kata Menlu Retno, dalam press briefing virtual pada Kamis (1/7/2021).
"Saya juga menyampaikan data OJK tahun 2019 yang terus mengalami kemajuan. Capaian tersebut diakui oleh Ratu Belanda dan dianggap sebagai model untuk dapat dibagi pengalamannya dengan negara lain," beber Menlu Retno.Â
Selain itu, Menlu Retno dan Ratu Maxima juga membahas peran perempuan dalam ekonomi.
"Perhatian perlu diberikan bagi perempuan dalam isu financial inclusion dan juga digital ekonomi," imbuhnya.
Belanda akan Kirim Bantuan Vaksin ke Indonesia
Kemudian dalam pertemuan dengan PM dan Menlu Belanda yang dilakukan secara terpisah, Menlu Retno menggunakan kesempatan tersebut untuk membahas upaya meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belanda.
"Belanda adalah salah satu mitra ekonomi Indonesia terpenting di Uni Eropa," kata Menlu Retno.
Menlu Retno menjelaskan bahwa untuk perdagangan, pada tahun 2019 Belanda adalah negara tujuan ekspor RI terbesar di Eropa dengan nilai sekitar USD 3,2 miliar.
"Pada 2020 di saat pandemi, Belanda menjadi tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia di Eropa dengan nilai USD 3,1 miliar," jelasnya.
Kemudian soal investasi, disebutkan bahwa pada 2019 Belanda merupakan investor terbesar dari Eropa dengan 1.346 proyek senilai USD 2,6 miliar.
"Dan di tahun 2020 di saat pandemi, Belanda menjadi investor kedua terbesar setelah Swiss dengan nilai USD 1,4 miliar," tambah Menlu Retno.
Sementara dalam pertemuan Menlu Retno dengan Menlu Belanda Sigrid Kaag, salah satu hasil yang konkret adalah keputusan Pemerintah Belanda untuk memberikan bantuan vaksin ke Indonesia sebesar 3 juta vaksin.
"Pengirimannya akan dilakukan secepatnya," ungkap Menlu Retno.
Disebutkan juga bahwa dalam pertemuan bilateral tersebut, baik dengan Menlu Belanda maupun PM Belanda, mereka juga menjajaki kemungkinan kerja sama yang serupa, tetapi untuk obat-obatan terapeutik.
"Tentunya pembicaraan terkait dengan kerja sama kesehatan saya lakukan dengan terus berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Indonesia," terang Menlu Retno.
Advertisement