Gaet Investor AS, Kemlu Akan Gelar Acara Invest in Indonesia

Indonesia menggaet investor dari Amerika Serikat dan sekitarnya agar ketika pandemi berakhir Indonesia sudah siap.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Jun 2021, 18:37 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2021, 18:37 WIB
Bahas Diplomasi Vaksin COVID-19, Menlu Retno RDP dengan Komisi I DPR
Menlu Retno Marsudi saat rapat bersama Komisi I DPR RI, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Rapat membahas Kebijakan pelindungan WNI di luar negeri dalam menghadapi gelombang kedua COVID-19 dan kebijakan politik luar negeri Indonesia terhadap perkembangan di dunia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menggelar acara dialog bersama para pengusaha di Amerika Utara untuk menggenjot sektor perdagangan dan investasi. Ini bertujuan agar ketika pandemi COVID-19 berakhir, maka Indonesia sudah melakukan persiapan untuk bangkit secara ekonomi. 

Tajuk acara adalah Invest in Indonesia: Opportunities in Asia's Economic Powerhouse. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan ikut hadir dalam acara virtual ini.

Acara Indonesia Open for Business ini adalah bagian dari inisiatif Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Ratusan orang dari sekitar 20 negara sudah ikut mendaftar untuk acara yang digelar Kamis 3 Januari 2021. 

"Sudah ada pendaftaran hampir 700 orang, kita lihat animo yang cukup besar," ujar  ​Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu, Ngurah Swajaya, pada konferensi pers virtual, Rabu (2/6/2021).

Acara serupa sudah dilakukan untuk menggaet investor Eropa, serta akan ada seri-seri dialog berikutnya. 

Saat ini, hubungan dagang Indonesia-AS sebesar US$ 30 miliar. Amerika Serikat dianggap sebagai mitra dagang yang menguntungkan bagi Indonesia. Saat pandemi COVID-19, Indonesia surplus hingga US$ 10 miliar. 

Swajaya berkata Indonesia melihat peluang untuk menunjang perdagangan hingga US$ 50 miliar antara kedua negara. Beberapa jenis produk Indonesia yang laku adalah produk elektronik, tekstil, karet, dan alas kaki.

"Amerika juga menjadi salah satu mitra penting kita untuk investasi. Pada 2020, hampir sejumlah 800 juta dolar. Peringkat ke delapan investor asing yang masuk ke Indonesia," jelas Swajaya yang juga melihat peluang bisnis dengan Kanada.

Dialog dan Testimoni

Menlu Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani. (dok. Instagram @retno_marsudi/https://www.instagram.com/p/CKlWtQJg_Zt/)

Pihak Kemlu berkata pembicara di acara Invest in Indonesia akan didominasi masyarakat internasional. Ini berfungsi juga sebagai testimoni mengenai peluang berbisnis di Indonesia. 

"Ini kita dengar dari orang-orang non-Indonesia. Testimoni mereka bagaimana, kesan mereka bagaimana, sehingga mudah-mudahan convincing. Jadi dari panelisnya hanya satu orang Indonesia, yang lainnya dari Amerika Serikat, Kanada, Amerika Utara," jelas Swajaya. 

Para pembicara yang hadir adalah Alexander Feldman (US-ASEAN Business Council), Sara Wilsman (Chief Trade Commissioner dari Kanada), Mike Wiluan (CEO Nangsa Digital Park - Batam), Dacre Purchase (CEO UPC Renewables Indonesia), dan moderator Vikram Nehru dari Johns Hopkins University.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar juga akan hadir untuk menerima pertanyaan dari para peserta.

Swajaya berkata ada tujuh prioritas untuk acara ini, beberapa di antaranya adalah sektor farmasi dan kesehatan, sektor ekonomi digital, sektor industri pengolahan makanan dan minuman, sektor checmical, sektor infratstruktur. 

Ke depannya, ia berjanji akan ada acara-acara yang lebih spesifik bagi sektor bisnis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya