Liputan6.com, Mosul - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Kota Mosul di Irak yang dulunya menjadi markas ISIS. Pada kunjungannya, Macron menyambangi sebuah gereja dan masjid.
Gereja yang Macron kunjungi adalah Notre-Dame de l'Heure di Mosul. Ia lantas memuji pluralisme di Timur Tengah.
Advertisement
"Berada di Notre-Dame de l'Heure di jantung Mosul untuk menegaskan keterkaitan saya dengan ratusan tahun ikatan yang menyatukan kita dengan umat Kristen di Timur," ujar Presiden Macron melalui Twitter, Minggu 29 Agustus 2021.
Sebelumnya, Paus Fransiskus juga pernah berkunjung ke gereja itu.
Presiden Macron juga memposting kunjungannya ke Masjid Agung Al-Nuri. Lokasi itu adalah tempat di mana ISIS meresmikan pemerintahan khilafah mereka pada 2014. Macron lantas mengingatkan peran bersama dalam melawan pengaruh ISIS.
"Kita harus terus berjuang dan membangun kembali," kata Presiden Macron.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
800 Prajurit Prancis
Presiden Emmanuel Macron juga turut menyampaikan apresiasi pada perjuangan prajurit Prancis di Irak untuk melawan ISIS.
Totalnya ada 800 pasukan di daerah Levant, termasuk pilot, marinir, dan penasihat militer bagi Irak. Presiden Macron berkata rakyat Prancis berhutang kepada para prajurit.
"Seperti semua rakyat Prancis, saya tahu bahwa kita berhutang pada mereka, beserta keluarga mereka," ujar Presiden Macron.
"Saya mengatakan kepada mereka yang saya temui mengenai rasa bangga kita," lanjutnya.
Advertisement