Sindiran Joe Biden untuk Xi Jinping, Sebut AS Pemimpin Dunia

Joe Biden menambahkan bahwa China telah membuat "kesalahan besar" dengan mengabaikan pertemuan G20 dan COP26.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Nov 2021, 14:54 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2021, 14:54 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)

Liputan6.com, Glasgow - Presiden AS Joe Biden menyindir China dengan mengatakan, Amerika Serikat datang sebagai pemimpin dalam mengatasi isu global dunia.

“Kami muncul dan kami memiliki dampak besar dalam peran menjadi pemimpin," kata Joe Biden pada konferensi pers Selasa (2/11) saat mengakhiri perjalanan luar negerinya.

Joe Biden menambahkan bahwa China telah membuat "kesalahan besar" dengan mengabaikan pertemuan itu karena "mereka telah kehilangan kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia," demikian dikutip dari laman AP News, Rabu (3/11/2021).

Selama lima hari di luar negeri pada dua KTT global, Presiden Joe Biden menunjukkan kesediaan baru untuk secara terbuka menghadapi China mengenai perubahan iklim dan kurangnya kepemimpinannya di panggung global.

Joe Biden mengakhiri waktunya di KTT iklim PBB di Skotlandia pada Selasa (2/11) dengan mengecam Presiden China Xi Jinping karena secara fisik melewatkan acara tersebut.

Biden juga menyindir Xi Jinping yang dia klaim gagal membuat tingkat komitmen yang kini dilakukan sekitar 100 negara lain untuk mengekang gas rumah kaca.

Xi juga tak hadir dalam KTT G20 sebelumnya di Roma, yang memungkinkan Joe Biden mendominasi percakapan saat ia bertemu dengan rekan-rekannya dari Prancis, Italia, Inggris, dan Jerman.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Joe Biden Tak Akan Biarkan China Jadi Negara Paling Kuat di Dunia

FOTO: Joe Biden Resmi Akhiri Perang Amerika Serikat di Afghanistan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara tentang berakhirnya perang di Afghanistan dari Ruang Makan Negara Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa (31/8/2021). Biden mengatakan penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan merupakan pilihan terbaik. (AP Photo/Evan Vucci)

Joe Biden pernah menyatakan bahwa AS tak akan membiarkan China melewati Amerika Serikat untuk menjadi negara paling kuat di dunia.

Ia berjanji akan berinvestasi besar-besaran guna memastikan Amerika menang dalam persaingan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Joe Biden mengatakan, telah menghabiskan "berjam-jam" dengan Xi Jinping ketika menjabat sebagai wakil presiden di bawah mantan Presiden Barack Obama. Joe Biden juga yakin presiden China percaya otokrasi - bukan demokrasi - memegang kunci masa depan.

Sejak awal Biden telah menjelaskan kepada Xi bahwa Amerika Serikat tidak mencari konfrontasi, tetapi akan bersikeras China mematuhi aturan internasional untuk persaingan yang adil, perdagangan yang adil, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

"China memiliki tujuan keseluruhan. Menjadi negara terkemuka di dunia, negara terkaya di dunia dan negara paling kuat di dunia," katanya kepada wartawan di Gedung Putih.

"Itu tidak akan terjadi dalam pengawasan saya karena Amerika Serikat akan terus tumbuh."

Biden membidik Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin karena merangkul otokrasi. "Dia salah satu orang, seperti Putin, yang berpikir bahwa otokrasi adalah gelombang masa depan, (dan) demokrasi tidak dapat berfungsi di dunia yang selalu kompleks," kata Joe Biden.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya