Konflik Israel-Palestina, Paus Fransiskus Dukung Solusi Dua Negara

Paus Fransiskus pada Kamis (4/11) menegaskan dukungannya untuk solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, di mana kedua negara berstatus merdeka tanpa adanya pendudukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2021, 18:53 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2021, 16:00 WIB
FOTO: Paus Fransiskus Pimpin Misa Malam Paskah Tanpa Jemaat
Paus Fransiskus saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Paus meminta agar umat Kristen untuk menjadi pembawa pesan kehidupan di masa-masa penuh kematian. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Kota Vatikan - Paus Fransiskus pada Kamis (4/11) menegaskan dukungannya untuk solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, di mana kedua negara berstatus merdeka tanpa adanya pendudukan.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin spiritual dunia Katolik membahas perlunya hidup berdampingan secara damai di atas perbedaan agama dan tujuan solusi dua negara di Tanah Suci, menurut Kantor Berita resmi Vatikan.

Keduanya sepakat bahwa perlu dilanjutkan kembali pembicaraan langsung antara Palestina dan Israel untuk mencapai solusi dua negara, dengan bantuan upaya yang lebih agresif dari komunitas internasional, Anadolu mewartakan, sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu (6/11/2021).

Abbas dan Paus mencatat bahwa "Yerusalem harus diakui oleh semua pihak sebagai sebuah tempat pertemuan dan bukan tempat konflik, dan bahwa statusnya harus menjaga identitas dan nilai universalnya sebagai Kota Suci bagi semua ketiga agama Ibrahim, juga melalui status khusus yang dijamin secara internasional."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sekilas Konflik Israel-Palestina

Ilustrasi Konflik Israel Palestina
Ilustrasi Konflik Israel Palestina

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berdiri, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Al Aqsa merupakan situs paling suci ketiga bagi umat Muslim.

Kedua pemimpin itu lantas membicarakan soal "urgensi upaya untuk mencapai perdamaian, menghindari penggunaan senjata serta melawan segala bentuk ekstremisme dan fundamentalisme," menurut Vatican News.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya