Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Dato Saifuddin Abdullah mengatakan bahwa Malaysia terus berupaya untuk mengatasi varian Delta Plus yang belum lama ini dikonfirmasi tercatat di Negeri Jiran.
"Petang tadi kebetulan ada sidang bersama antara saya dan Menkes Malaysia. Ia mengatakan walaupun data itu muncul di Malaysia, namun mereka segera meneliti soal dampaknya," ujar Saifuddin Abdullah dalam pernyataan bersama sejumlah media di Jakarta pada Senin (8/11/2021) malam.
Advertisement
"Namun yang ditekankan oleh Menkes Malaysia bahwa vaksinasi harus berjalan terus. Proses vaksinasi ini akan dijalankan terus. Varian Delta Plus tidak akan mengganggu proses vaksinasi," ujarnya.
Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan sedang monitor tentang varian baru tersebut.
Saat ditanya soal komitmen agar varian Delta Plus tidak menyebar ke sejumlah negara, ia menyatakan bahwa itu telah menjadi komitmen negara-negara ASEAN untuk menangani bersama COVID-19, bahkan sejak awal pandemi dimulai.
"Menkes se-ASEAN selalu berbincang, mereka selalu bertukar upaya dan itu akan tetap dilanjutkan," kata Dato Saifuddin Abdullah.
"Di samping kita senantiasa berjaga-jaga dengan varian baru dan sebagainya, saya pikir negara ASEAN sangat optimis bahwa proses vaksinasi berjalan dengan baik dan kebanyakan negara sudah bersedia membuka pintu kepada pelancong-pelancong asing, selain untuk urusan resmi."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembukaan Perbatasan
Hari ini Perdana Menteri Malaysia dan PM Singapura sepakat membuka kesempatan untuk air travel terlebih dahulu mulai 29 November 2021.
"Perbincangan saya dengan ibu Retno Marsudi juga menjurus soal itu. Mudah-mudahan pertemuan PM Malaysia Ismail Sabri dengan Presiden Jokowi akan datang juga membicarakan soal kemungkinan-kemungkinan travel bubble kedua negara."
"Jika Malaysia dan Singapura kita menggunakan istilah vaccinated traveling. Mudah-mudahan berlanjut dengan Jakarta hingga Bangkok," ujar Dato Saifuddin Abdullah.
Advertisement