Kamala Harris Jadi Perempuan Pertama yang Berkuasa sebagai Presiden AS, Meski Singkat

Wakil Presiden AS Kamala Harris jadi perempuan pertama yang --meski singkat-- mendapatkan kekuasaan sebagai presiden Amerika Serikat.

oleh Hariz Barak diperbarui 20 Nov 2021, 20:35 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2021, 20:35 WIB
Wapres AS Kamala Harris di Paris, Prancis, November 2021.
Wapres AS Kamala Harris di Paris, Prancis, November 2021. Dok: The White House

Liputan6.com, D.C - Wakil Presiden AS Kamala Harris jadi perempuan pertama yang --meski singkat-- mendapatkan kekuasaan sebagai presiden Amerika Serikat, untuk sementara menggantikan Presiden Joe Biden yang menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.

Harris. 57, memegang kendali selama 85 menit, sementara Biden ditempatkan di bawah anestesi untuk kolonoskopi rutin pada hari Jumat.

Dokter Biden merilis pernyataan setelah operasi, mengatakan dia sehat dan mampu melaksanakan tugasnya.

Pemeriksaan medis dilakukan menjelang ulang tahun presiden yang ke-79.

Harris menjalankan tugasnya, termasuk sebagai Plt Presiden AS selama 85 menit, dari kantornya di Sayap Barat Gedung Putih, kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Sabtu (20/11/2021).

Dia adalah wanita pertama - dan orang kulit hitam dan Asia Selatan Amerika pertama - yang terpilih sebagai wakil presiden AS.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pengalihan kekuasaan sementara dalam keadaan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya, dan bahwa itu adalah bagian dari proses yang ditetapkan dalam konstitusi AS.

"Seperti yang terjadi ketika Presiden George W Bush memiliki prosedur yang sama pada tahun 2002 dan 2007," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kondisi Kesehatan Joe Biden

Joe Biden dan Kamala Harris
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris melepaskan masker saat berbicara di atas podium di Alexis Dupont High School di Wilmington, Rabu (12/8/2020). Keduanya tampil perdana di depan publik sebagai pasangan capres-cawapres. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Presiden terlihat tersenyum ketika dia kembali ke Gedung Putih. "Saya merasa hebat," katanya.

"Presiden Biden tetap menjadi pria berusia 78 tahun yang sehat, kuat, yang cocok untuk berhasil melaksanakan tugas presiden," kata Kevin O'Connor, dokter presiden.

Kevin O'Connor, dokter presiden, mengatakan kolonoskopi menemukan "polip jinak" yang mudah diangkat.

Dokter juga menemukan beberapa persendian presiden yang "kaku dan tak lentur" ketimbang di masa lalu, yang dikaitkan dengan keausan tulang belakang.

Biden, presiden AS tertua yang menjabat, menjalani pemeriksaan medis penuh terakhirnya pada Desember 2019.

Pada saat itu, dokternya merilis laporan medis yang menggambarkannya sebagai "sehat, kuat" dan "cocok untuk berhasil melaksanakan tugas kepresidenan".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya