Liputan6.com, Jeddah - Pemberontak Houthi Yaman mengatakan mereka menggunakan 14 pesawat tak berawak untuk menyerang sasaran di Arab Saudi termasuk kilang minyak Aramco dan bandara King Abdullah di Jeddah.
Yahya Saree, juru bicara pemberontak, mengatakan di Twitter bahwa pesawat tak berawak itu juga menargetkan pangkalan Raja Khalid di Riyadh, Bandara Internasional Abha, serta Abha, Jizan dan Najran. Saree tidak mengatakan kerusakan seperti apa yang disebabkan oleh serangan itu.
Advertisement
Baca Juga
Pemberontak yang didukung Iran melakukan serangan sebagai tanggapan atas agresi kekerasan yang meningkat oleh Arab Saudi, seperti dikutip dari UPI, Minggu (21/11/2021).
"Angkatan bersenjata akan menghadapi eskalasi dengan eskalasi sampai agresi berhenti dan pengepungan dicabut," kata Saree.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perang Saudi yang Tak Kunjung Usai
Pemberontak Houthi, yang bersekutu dengan minoritas Syiah di negara itu, telah melancarkan perang saudara sejak lama melawan pemerintah Yaman. Pada 2014, pemberontak menguasai ibu kota Yaman, Sanaa.
Koalisi yang dipimpin Saudi telah membuat kemajuan dan mengatakan telah menghancurkan 13 sasaran militer Houthi di Sanaa, Marib dan Saada, Bloomberg melaporkan. Target termasuk depot senjata, sistem pertahanan udara dan sistem komunikasi drone.
Houthi melancarkan serangan pada Februari untuk merebut kembali Marib, provinsi kaya minyak yang merupakan benteng terakhir pemerintah yang diakui PBB di Yaman Utara.
Presiden Joe Biden mengatakan pada Februari bahwa Amerika Serikat, sekutu Arab Saudi, akan mengakhiri dukungan untuk operasi militer di Yaman.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement