Gaji Pegawai Pemerintah di Afghanistan Mulai Jatuh Tempo, Taliban Janji Bayar

Ribuan pegawai pemerintah Afghanistan harus dibayar setidaknya tiga bulan gaji.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Nov 2021, 09:03 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 09:03 WIB
FOTO: Cari Dukungan Internasional, Taliban Temui Diplomat Asing di Qatar
Delegasi Taliban Shahabuddin Delawar (kiri), Mullah Abdul Ghani Baradar, dan Khairullah Khairkhwa (kanan) bertemu diplomat asing di Doha, Qatar, Selasa (12/10/2021). Taliban mencari pengakuan serta bantuan untuk menghindari bencana kemanusiaan usai kembali berkuasa di Afghanistan. (KARIM JAAFAR/AFP)

Liputan6.com, Kabul - Pemerintah Taliban Afghanistan akan mulai membayar gaji pegawai pemerintah yang telah jatuh tempo mulai Sabtu (20/11), kata para pejabat.

Ribuan pegawai pemerintah Afghanistan harus dibayar setidaknya tiga bulan gaji. Dan ini adalah salah satu dari banyak krisis yang dihadapi Taliban sejak gerakan tersebut mengambil alih negara itu pada Agustus.

"Kementerian keuangan mengatakan, mulai hari ini, tiga bulan terakhir gaji semua pegawai dan staf pemerintah akan dibayar seluruhnya," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di Twitter.

Tidak jelas dari mana dana untuk membayar gaji itu berasal, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (22/11/2021).

Bahkan sebelum Taliban mengambil alih kendali pada Agustus, banyak pekerja sektor publik mengatakan mereka belum dibayar selama berminggu-minggu. Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, miliaran dolar dana pemerintah Afghanistan yang diparkir di luar negeri di Amerika Serikat dan Eropa dibekukan.

Pemerintah asing tidak mau mendanai pemerintahan yang dipimpin Taliban secara langsung untuk membantu komitmen keuangan seperti pembayaran pekerja. Lembaga keuangan global juga menghentikan pendanaan.

Setelah pertemuan pada Kamis (18/11) antara utusan khusus Jerman dan Belanda dan pejabat Taliban di Kabul, utusan tersebut menyatakan kesediaannya untuk menjajaki pembayaran pekerja sektor kesehatan dan pendidikan secara langsung melalui organisasi internasional.

Tidak jelas apakah pengumuman Taliban pada Sabtu (20/11) terkait dengan hal ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Laporan Keuangan Taliban

Afghanistan Memulai Kampanye Vaksinasi Polio pertama di bawah pemerintahan Taliban
Seorang petugas kesehatan berjalan ketika anak-anak melihatnya selama kampanye vaksinasi di Kabul, Afghanistan pada 8 November 2021. Vaksinasi tersebut merupakan yang pertama sejak Taliban berkuasa di Afghanistan. (WAKIL KOHSAR / AFP)

Juru bicara Taliban lainnya, Inamullah Samangani, mencuit di Twitter pada Sabtu (19/11) bahwa pengumpulan pendapatan harian dari pemerintahan Taliban telah meningkat setiap hari.

"Kementerian keuangan mengatakan bahwa dalam 78 hari kerja terakhir dalam tiga bulan terakhir, kami telah mengumpukkan pendapatan sekitar 26,915 miliar Afghanis ($288 juta)," katanya.

"Kami mengumpulkan pendapatan 557 juta Afghanis ($5,9 juta) pada Rabu saja," kata Samangani, mengutip Kementerian Keuangan, seraya menambahkan pembayaran pensiun pekerja pensiunan juga akan segera dilanjutkan.


Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya