Liputan6.com, Jakarta - Berbelanja di supermarket mungkin merupakan hal biasa yang dilakukan sehari-hari oleh siapa saja. Namun tanpa kita sadari, ternyata terdapat beberapa kesalahan fatal yang terjadi ketika kita berbelanja di supermarket.Â
Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Rabu (24/11/2021).Â
Advertisement
Informasi selanjutnya adalah kasus COVID-19 di Prancis melonjak hingga 30 ribu kasus baru dalam 24 jam. Hal ini terjadi ketika negara tersebut memasuki gelombang kelima.Â
Beralih ke berita populer lainnya mengenai Taliban yang dikabarkan akan mengirimkan duta besarnya ke sejumlah negara. Kemlu RI pun menanggapi hal tersebut.Â
Simak ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Rabu (24/11/2021).Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. 5 Kesalahan Fatal Saat Belanja ke Supermarket, Akibatnya Rugi Uang
Pergi berbelanja bahan makanan bisa menjadi tantangan, terutama jika tidak terbiasa dan cenderung menjadi mangsa kebiasaan tertentu yang membuat Anda membuang waktu dan uang.
Kabar baiknya adalah bahwa hanya perlu sedikit mengubah kebiasaan kita untuk melakukan pembelian yang tepat saat belanja di supermarket.
Ini semua berguna untuk mengatasi hambatan yang biasa dihadapi kebanyakan pembeli, dan guna menghemat uang yang akan berguna jika terjadi keadaan darurat.
Advertisement
2. Masuk Gelombang Kelima, Kasus COVID-19 di Prancis Melonjak hingga 30 Ribu dalam 24 Jam
Prancis mencatat lebih dari 30.000 infeksi COVID-19 baru selama 24 jam untuk pertama kalinya sejak Agustus lalu ketika laju infeksi meningkat meskipun ada langkah-langkah jarak sosial baru dan dorongan untuk meningkatkan vaksinasi.
Selengkapnya di sini...
3. Taliban Akan Kirim Duta Besar ke Berbagai Negara, Ini Reaksi Kemlu RI
Pemerintahan Taliban berencana mengirimkan para duta besar ke berbagai negara. Para dubes pilihan Taliban itu akan menggantikan dubes Afghanistan yang dipilih rezim sebelumnya.
Ini artinya duta besar pilihan Taliban juga berpotensi masuk Indonesia.
Advertisement