India Laporkan Kasus Pertama COVID-19 Varian Omicron

India mendeteksi jenis terbaru dari Virus Corona COVID-19 yakni Varian Omicron.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Des 2021, 11:03 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 11:03 WIB
Taj Mahal India dibuka kembali untuk turis
Turis mengunjungi Taj Mahal setelah dibuka kembali untuk pengunjung menyusul pelonggaran pembatasan virus corona Covid-19 di Agra, Inida, Rabu (16/6/2021). Taj Mahal ditutup untuk umum pada awal April 2021 ketika India memberlakukan tindakan penguncian ketat. (Money SHARMA/AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Dua pria di negara bagian Karnataka di India selatan positif Virus Corona Varian Omicron setelah kembali dari luar negeri.

Dilansir dari BBC, Jumat (3/12/2021), pria tersebut yang berusia 66 tahun dan 46 tahun, saat ini sedang dalam pengawasan, kata seorang juru bicara pemerintah. Ini adalah kasus pertama varian Omicron baru yang dilaporkan di India.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa Omicron menimbulkan "risiko infeksi yang tinggi".

Para pejabat mengatakan semua kontak utama dan kontak sekunder dari kedua pria itu telah dilacak dan sedang diuji juga.

Enam sampel dari orang yang positif COVID-19 di ibu kota nasional Delhi, dan enam sampel lainnya dari negara bagian barat Maharashtra, semuanya telah dikirim untuk pengurutan genom untuk menentukan variannya. Petugas masih menunggu hasil dari pengujian tersebut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aturan Perjalanan di India

Pengemudi Bajaj di India Jalani Vaksinasi Covid-19
Seorang pengemudi bajaj disuntik vaksin Covid-19 CoviShield selama vaksinasi gratis untuk para pengemudi di Bangalore, India, Rabu (25/8/2021). Menurut data Kementerian Kesehatan India, hingga Senin (23/8), sebanyak 589 juta lebih dosis vaksin telah diberikan kepada warganya. (Manjunath Kiran/AFP)

Mulai hari Rabu, India mengumumkan pembatasan perjalanan baru untuk penumpang internasional yang datang dari negara-negara "berisiko" dengan daftar yang mencakup Inggris, Afrika Selatan, Selandia Baru, Bangladesh, Hong Kong, dan Israel.

Mereka akan diuji pada saat kedatangan dan tidak dapat meninggalkan bandara tanpa hasil tes mereka. 

Mereka yang dites positif akan diisolasi dan dirawat, dan sampel mereka akan dikirim untuk pengurutan genom. Mereka yang dites negatif harus dikarantina di rumah selama tujuh hari dan dites lagi pada hari kedelapan.

Negara bagian India yang berbeda telah mengumumkan kebijakan yang berbeda untuk para pelancong - semua penumpang yang terbang ke Maharashtra dari negara-negara "berisiko" harus menghabiskan tujuh hari di karantina institusional. 

New Delhi dan Karnataka mengatakan semua penumpang internasional harus menjalani tes PCR pada saat kedatangan.

"Kami segera memeriksa kasus-kasus yang mencurigakan dan melakukan pengurutan genom," kata menteri kesehatan Mansukh Mandaviya kepada Parlemen.

"Kami telah belajar banyak selama krisis Covid. Hari ini, kami memiliki banyak sumber daya dan laboratorium. Kami dapat mengelola situasi apa pun," tambahnya.

Pekan lalu, Perdana Menteri Narendra Modi meninjau kesiapan kesehatan masyarakat negara itu, dan mendesak orang untuk terus mengikuti norma keselamatan Covid.

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron:

Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Indonesia Tangkal Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya