Liputan6.com, Jakarta - Gempa yang mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga terpantau The United States Geological Survey (USGS) atau Badan Survei Geologi AS. Melalui situs earthquake.usgs.gov, disebutkan bahwa kekuatan gempa yang terdeteksi adalah magnitudo 7,6 --belakangan direvisi menjadi 7,3 -- sementara BMKG menyebutnya 7,5.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara akibat gempa Larantuka tersebut.
Baca Juga
Kendati demikian untuk potensi tsunami yang berdampak pada sejumlah wilayah AS tidak terdeteksi oleh USGS.
Advertisement
Meskipun tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan, USGS mengatakan berdasarkan parameter gempa awal, "gelombang tsunami yang berbahaya mungkin terjadi di pantai yang terletak dalam 1.000 kilometer (621,371 mil) dari pusat gempa," demikian seperti dilaporkan CNN.
Potensi tsunami untuk wilayah Indonesia sejauh ini mencuri perhatian dunia. Media India, NDTV, menyorot dalam artikel "7.3-Magnitude Earthquake Strikes Indonesia; Tsunami Warning Issued".
"Gempa berkekuatan megnitudo 7,3 melanda Indonesia bagian timur pada hari Selasa, ketika pemantau memperingatkan kemungkinan gelombang tsunami yang berbahaya,"Â kata Survei Geologi AS yang dikutip NDTV.
USGS mengatakan gempa melanda sekitar 100 kilometer utara kota Maumere pada kedalaman 18,5 kilometer (11 mil) di Laut Flores pada pukul 03.20 GMT.
USGS mengatakan kemungkinan korban rendah, sambil mencatat bahwa "gempa bumi baru-baru ini di daerah ini telah menyebabkan bahaya sekunder seperti tsunami dan tanah longsor yang mungkin menyebabkan kerugian".
Sementara itu, media Inggris Reuters, memuat artikel "Indonesia issues tsunami warning after quake of magnitude 7.5".
Jaringan televisi New York, News 10 ABC, juga mengangkat isu potensi tsunami akibat gempa NTT itu dengan artikel bertajuk "7.3 undersea quake in Indonesia triggers tsunami warning".
Sedangkan media Israel, The Jerussalem Post, dengan "Indonesia issues tsunami warning after magnitude 7.5 earthquake".
Media tetangga dari Singapura, businesstimes.com.sg, juga mengulas potensi tsunami dari gempa Larantuka dengan tulisan "Indonesia issues tsunami warning after quake of magnitude 7.5". Menyebutkan bahwa Pusat Seismologi Eropa-Mediterania memperkirakan besarnya gempa 7,7, menempatkannya pada kedalaman 5 km.
Media Jepang, Japan Today juga memuat artikel dengan judul serupa "Indonesia issues tsunami warning after quake of magnitude 7.5".
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Antisipasi Gempa
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Â
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.Â
Advertisement