Liputan6.com, New York - Sepuluh orang terkaya di dunia berhasil melipatgandakan pundi-pundi hartanya dalam dua tahun pandemi COVID-19 sementara kemiskinan dan ketimpangan meluas, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Oxfam pada Senin (17/1).
Oxfam mengatakan kekayaan mereka melonjak dari $700 miliar menjadi $1,5 triliun dolar, pada tingkat rata-rata 1,3 miliar dolar per hari.
Advertisement
Baca Juga
Data itu terbitkan sebelum pelaksanaan KTT virtual para pemimpin dunia sebagai bagian dari Forum Ekonomi Dunia, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (18/1/2022).
Oxfam, yang merupakan gabungan dari beberapa yayasan yang fokus untuk mengentaskan kemiskinan global, mengatakan kekayaan para miliarder tersebut meningkat lebih banyak selama pandemi dibandingkan 14 tahun lalu, di mana saat itu perekonomian dunia mengalami resesi terburuk sejak kejatuhan Wall Street pada 1929.
Lembaga tersebut menyebutkan ketimpangan yang terjadi sebagai "kekerasan ekonomi" dan mengatakan ketimpangan tersebut menyebabkan kematian 21.000 orang setiap hari karena minimnya akses terhadap layanan kesehatan, kekerasan berbasis gender, kelaparan dan perubahan iklim.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
10 Pria Terkaya di Dunia
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan 160 juta orang terjerumus ke dalam jurang kemiskinan, kata yayasan itu.
Minoritas etnis nonkulit putih dan perempuan menjadi kelompok yang paling banyak menanggung bebannya.
Menurut Forbes, 10 pria terkaya di dunia terdiri dari pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk, pendiri Amazon Jeff Bezos, pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, mantan CEO Microsoft Bill Gates dan Steve Ballmer, mantan CEO Oracle Larry Ellison, investor AS Warren Buffet dan kepala grup barang-barang mewah Prancis LVMH, Bernard Arnault.
Advertisement