Liputan6.com, Jakarta - Tersiar kabar bahwa Thomas Doll menjadi kandidat kuat untuk melatih tim Sepak Bola Persija Jakarta pada musim mendatang.
Hal ini terus menguat setelah sebelumnya Persija resmi tak lagi dilatih oleh Sudirman.
Lantas siapa Thomas Doll?
Advertisement
Thomas Doll merupakan pria 56 tahun berkebangsaan Jerman. Ia lahir di Malchin dan memegang sertifikat pelatih dari UEFA Pro Licence, demikian dikutip dari laman transfermarkt, Jumat (22/4/2022).
Baca Juga
Saat berusia produktif sebagai pemain profesional, ia membela Jerman. Ia juga pernah bermain sebagai gelandang serang untuk Hansa Rostock, BFC Dynamo, Hamburger SV, Lazio, Eintracht Frankfurt dan Bari.
Doll memulai karirnya dengan tim lokal BSG Lokomotiv Malchin, sebelum bergabung dengan tim DDR-Oberliga divisi pertama Jerman Timur Hansa Rostock.
Ketika Hansa Rostock terdegradasi ke DDR-Liga setelah musim 1985-86, ia bergabung dengan BFC Dynamo, tim dominan negara itu, di mana ia memenangkan dua gelar Jerman Timur (pada 1987 pada 1988) dan memainkan pertandingan Piala Eropa pertamanya.
Di BFC Dynamo ia bekerja sama dengan sesama pemain depan berbakat Andreas Thom dan penyapu Frank Rohde.
Setelah reunifikasi, Doll adalah salah satu pemain yang paling dicari dari bekas Jerman Timur.
Bersama dengan Frank Rohde ia bergabung dengan Hamburger SV pada tahun 1990.
Setelah hanya satu musim di sana, ia cukup mengesankan untuk pindah ke klub Italia Lazio.
Dia bermain di Lazio selama tiga tahun, sebelum kembali ke Bundesliga pada tahun 1994, bergabung dengan Eintracht Frankfurt, tetapi dia terhambat oleh cedera dalam tiga musim yang dia habiskan bersama klub dan hanya membuat 28 penampilan.
Setelah satu tahun di Italia bersama Bari, ia kembali ke Hamburger SV pada 1998. Ia bermain lagi selama tiga musim, tetapi cedera terus memakan korban.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Manajemen Persija Jakarta Gelar Buka Puasa Bersama The Jakmania
Persija Jakarta dan kelompok suporter The Jakmania menggelar forum silaturahmi melalui acara buka puasa bersama pada Ramadhan 2022.
Agenda tersebut berlangsung di Sekretariat The Jakmania, GOR Soemantri Brodjonegoro Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2022). Jajaran pengurus Jakmania yang diketuai Diky Soemarno menyambut manajamen Persija.
Turut hadir Direktur Utama Persija Ambono Janurianto, Presiden Persija Mohamad Prapanca, serta jajaran lainnya.
Pada kesempatan ini, The Jakmania mengutarakan langsung kritik dan saran kepada manajemen Macan Kemayoran menyongsong Liga 1 musim depan.
"Kami mengapresiasi kunjungan manajemen Persija sekaligus berdiskusi langsung dengan kami. The Jakmania akan selalu mendukung dan siap bermitra dengan Persija Jakarta," ujar Diky.
Sebaliknya, Persija mensosialisasikan program jangka pendek, menengah, dan panjang kepada The Jakmania.
“Terima kasih karena kami diundang buka puasa di markas The Jakmania. Saya mewakili Persija berharap hubungan Persija dan the Jakmania bisa selalu harmonis seperti ini,” kata Ambono dilansir situs resmi klub.
Advertisement
Gerindra Ingatkan Janji Politik Anies Jadikan JIS Stadion Kandang Persija
Belum lama ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)DKI Fraksi Gerindra Yudha Permana memuji kualitas Jakarta Internasional Stadium (JIS) sebagai lapangan sepak bola terbaik yang dimiliki Provinsi Jakarta dan Indonesia.
Dengan megahnya stadion ini, dia mengingatkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan BUMD Jakarta Propertindo tentang tujuan awal pembangunan stadion megah tersebut.
"Tujuan awal pembangunan stadion ini untuk warga Jakarta dan stadion kandang Persija. Ini komitmen politik saat kampanye, dan saya serta seluruh anggota komisi E berharap ini direalisasikan," ujarnya, Rabu, (20/4/2022).
Yudha menjelaskan, komitmen politik itu terjadi saat kampanye Pilkada 2017. Saat itu, dirinya yang menjadi bagian timses, menjadi mediator pertemuan antara Jakmania, Persija dengan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Gelanggang Remaja Polonia, Jakarta Timur.
Dalam pertemuan tersebut, tercetus janji dari pasangan nomor 3 itu untuk membangun stadion sebagai stadion kandang Persija. Stadion itu sebagai pengganti stadion Lebak Bulus dan Lapangan Banteng.
"Pak Anies menjanjikan stadion sekelas Internasional saat pertemuan itu, dan itu JIS saat ini. Jakpro harus memahami ini dan merealisasikannya," tambahnya.
Yudha tidak melarang JIS dikelola secara komersil oleh Jakpro. Namun, pengelolaan itu seyogyanya mengikuti jadwal bertanding Persija. "Jakpro kalau berniat tulus, undang Persija, tanya jadwalnya, lalu sesuaikan. JIS Ini salah satu janji politik Pak Anies untuk Persija, dan jejak digitalnya terekam baik, " tegasnya.
Yudha memberi masukan terkait kondisi rumput yang menguning dan kontur tanah yang mulai tidak rata harus menjadi perhatian khusus pihak pengelola agar bisa terus terawat dengan prima.
Keluhkan Udara Panas
Bukan hanya itu, selama tiga hari menyaksikan pertandingan bola di JIS yang berlangsung malam hari, muncul berbagai keluhan terkait panasnya udara hampir di semua tribun.
"Ini kondisi sirkulasi udara harus juga jadi perhatian khusus pengelola. Saya nonton tiga hari berturut-turut dengan hanya jumlah penonton 3 ribuan bagaimana kalau 80.000 penonton, udaranya panas, dan keluhan itu keluar juga dari mayoritas penonton," tegasnya.
Yudha mengatakan, dalam waktu dekat Komisi E akan memanggil semua stake holder, Persija dan Jakmania untuk mendiskusikan terkait janji tersebut.
"Nanti ada tahapan pemanggilan dan undangan kepada pihak pihak terkait untuk mendiskusikan semua persoalan yang ada," tutupnya.
Advertisement