Terkuak Identitas Tetsuya Yamagami, Pelaku Penembakan Eks PM Shinzo Abe

Siapa Tetsuya Yamagami? Ini penjelasan dari polisi Jepang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Jul 2022, 20:51 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2022, 15:36 WIB
Foto diduga pelaku penembakan eks PM Jepang Shinzo Abe. (Source: Twitter/ @Global_Mil_Info)
Foto diduga pelaku penembakan eks PM Jepang Shinzo Abe. (Source: Twitter/ @Global_Mil_Info)

Liputan6.com, Nara - Terkuak, namanya adalah Tetsuya Yamagami. Pelaku penembakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, saat melakukan pidato kampanye di Nara, Jepang.

Dikutip dari laman CNN menurut laporan NHK dari sumber-sumber polisi, Tetsuya Yamagami, seorang warga Nara berusia 40-an, ditangkap sehubungan dengan insiden penembakan tersebut.

NHK melaporkan bahwa pria itu tidak mencoba melarikan diri dan ditahan untuk diinterogasi di kantor polisi Nara Nishi.

Polisi mencurigai bahwa ia telah menggunakan senjata buatan sendiri alias homemade, demikian laporan NHK.

Rekaman video dari insiden itu menunjukkan petugas polisi bergulat dengan tersangka ke tanah di dekat tempat Abe berdiri, beberapa saat setelah tembakan terdengar.

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dilaporkan ditembak ketika sedang kampanye. Menurut laporan NHK, Jumat (8/7/2022), Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital ketika dibawa ke rumah sakit. 

Gambar pasca-Shinzo Abe ditembak kemudian beredar di sejumlah media lokal dan asing. Salah satunya Kyodo News dan Associated Press. Mengutip situs tersebut, terlihat sebuah foto saat mantan pemimpin Jepang tersebut berada di tanah dikerumuni sejumlah staf.

Dalam penampakan Shinzo Abe usai ditembak tersebut, terlihat kemeja yang dikenakannya ada noda darah di bagian dada. Lalu sejumlah orang tengah menekan luka Abe dan seperti tengah memberi bantuan pernapasan CPR.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Shinzo Abe Pingsan

Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (tengah) jatuh ke tanah di Nara, Jepang barat, Jumat (8/7/2022). Abe pingsan setelah ditembak di Nara. Beberapa media melaporkan bahwa Shinzo Abe ditembak dari belakang, kemungkinan dengan senapan. (Kyodo News via AP)

Mantan PM Jepang berusia 67 tahun itu terlihat dalam foto sudah pingsan, tak sadarkan diri.

Foto lain yang beredar dari lokasi kejadian di media sosial, menunjukkan bahwa Shinzo Abe kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Sebelumnya, saksi mata juga menyebut Abe terlihat berdarah, serta ada dua suara tembakan. Abe saat itu sedang pidato untuk seorang kandidat partainya. 

Lokasi berada di dekat stasiun Yamatosaidaiji, Nara.

Shinzo Abe disebut tak sadar dan tak responsif setelah tembakan terjadi. Seorang terduga pelaku telah ditangkap. 

Sebelumnya, Shinzo Abe turun dari jabatan perdana menteri Jepang karena sakit. 

Kritis Tak Ada Tanda Vital

FOTO: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara dalam konferensi pers di Kediaman Resmi Perdana Menteri, Tokyo, Jepang, Jumat (28/8/2020). Shinzo Abe pada 28 Agustus 2020 mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Jepang karena masalah kesehatan. (Franck ROBICHON/POOL/AFP)

Mengutip NDTV dari laporan media lokal, mantan PM Jepang itu dilaporkan tidak menunjukkan tanda-tanda vital setelah ditembak di sebuah acara kampanye di wilayah Nara pada hari Jumat.

NHK dan Kyodo sama-sama melaporkan Abe dibawa ke rumah sakit dan tampaknya mengalami cardo-respiratory arrest - istilah yang digunakan di Jepang untuk menunjukkan tidak ada tanda-tanda vital, dan umumnya mendahului sertifikasi formal kematian oleh koroner.

Beberapa media melaporkan bahwa Shinzo Abe ditembak tampaknya dari belakang, kemungkinan dengan senapan. NHK melaporkan bahwa seorang pria telah ditangkap, meskipun tidak ada rincian lebih lanjut.

Mantan pemimpin Jepang itu telah menyampaikan pidato singkat di sebuah acara menjelang pemilihan majelis tinggi hari Minggu ketika suara tembakan terdengar, kata penyiar nasional NHK dan kantor berita Kyodo.

Baik Liberal Democratic Party (LDP) maupun polisi setempat tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut.

Abe, perdana menteri terlama di Jepang, menjabat pada tahun 2006 selama satu tahun dan sekali lagi dari 2012 hingga 2020.

Riwayat Kesehatan Shinzo Abe

Reiwa, Nama Tahun yang Baru untuk Jepang
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe berjalan melintasi plakat nama era baru Kekaisaran Jepang, Reiwa, seusai konferensi pers di Tokyo, Senin (1/4). Reiwa menjadi nama era yang baru yang mengganti Era Heisei seiring persiapan pengunduran diri Kaisar Akihito pada 31 April mendatang. (AP/Eugene Hoshiko)

Shinzo Abe, yang telah dua kali menjabat sebagai PM Jepang, mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan masalah kesehatan.

Sebelum mengundurkan diri pada Agustus 2020, Abe mengungkapkan bahwa ia telah menderita kolitis ulserativa, penyakit radang usus selama bertahun-tahun.

Dia menjelaskan bahwa situasinya memburuk baru-baru ini dan dia tidak ingin penyakitnya mengganggu pengambilan keputusannya sebagai Perdana Menteri, menurut laporan dari BBC.

"Saya membuat keputusan bahwa saya tidak boleh melanjutkan pekerjaan saya sebagai perdana menteri", kata Abe pada tahun 2020 sambil mengungkapkan bahwa dia menerima perawatan baru untuk kondisi yang harus diberikan secara teratur.

Apa itu kolitis ulserativa?

Kolitis ulserativa, penyakit yang diderita Abe selama beberapa dekade, adalah penyakit radang usus yang dapat menyebabkan borok di lapisan usus besar dan rektum.

Gejala yang biasa terjadi termasuk diare, kram perut, penurunan berat badan dan kelelahan.

Namun, penyakit ini bisa bertambah buruk bagi sebagian orang, yang meningkatkan risiko kanker usus besar, pembekuan di pembuluh darah, dan usus besar yang berlubang.

Apakah ada pengobatan?

Kolitis ulserativa dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan. Menurut laporan dari Reuters, asam 5-aminosalisilat adalah obat standar yang digunakan oleh orang-orang yang memiliki penyakit tersebut.

Itu disetujui di Jepang pada tahun 2009, setelah itu Abe mulai meminumnya.

Abe mengatakan dalam sebuah pidato pada tahun 2013, "Jika obat Asacol ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk muncul di pasar di Jepang, sangat mungkin saya tidak akan berada di tempat saya hari ini."

Infografis Jepang Peringatkan Potensi Teror di Asia Tenggara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jepang Peringatkan Potensi Teror di Asia Tenggara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya